Persiapan Pasien Sebelum Anestesi

|1 comments
Anamnesis
Sebelum dilakukan tindakan anestesi kepada pasien, seorang dokter harus melakukan auto atau aloanamnesis kepada pasien. Anamnesis yang bisa diajukan di antaranya mengenai riwayat anestesi atau riwayat pengobatan sebelumnya. Di dalam riwayat anestesi sebelumnya mencakup adakah alergi, mual muntah, nyeri otot, gatal-gatal, serta sesak napas setelah dilakukannya tindakan anestesi pada waktu yang lampau. Sedangkan pada riwayat pengobatan meliputi pencegahan penggunaan obat-obatan yang pada waktu lampau menimbulkan masalah pada pasien (seperti pemberian suksinilkolin atau halotin yang mungkin dapat menyebabkan masalah. Selain riwayat anestesi dan pengobatan sebelumnya, sebaiknya juga ditanyakan riwayat merokok pada pasien. Sebaiknya, sebelum diberlakukan anestesi pada pasien, kebiasaan pasien merokok harus dihentikan/dikurangi terlebih dahulu.

Pemeriksaan Fisik
Periksa gigi geligi pasien serta hal-hal yang menyulitkan laringoskopi intubasi (seperti lidah besar, leher pendek dan kaku). Kemudian lakukan pemeriksaan khusus seperti inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi untuk menilai keadaan khusus pada pasien.

Pemeriksaan Laboratoris
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan darah rutin dan urinalisis, serta EKG dan fotothoraks pada beberapa kasus.

...bersambung....

Contoh Analgetika

|0 comments
Narkotika
Morphin: pethidin. fentanyl, alfentanyl, codein, cocain

Non-Narkotika
Tramadol, asam mefenamat, ketoprofen, ketorolac, na diclofenac, metamizol.

Antipiretik
Aspirin, parasetamol

Hipnotik/Sedatif
Propofol, ketamin, thyopenton, diazepam, dehydrobenzperidol.

Antiemetik
Sulfas atropin, cimetidin.

Empat Stadium Anestesi

|0 comments
Stadium 1
Stadium 1 disebut juga stadium analgesik.
Pada stadium ini, pasien diberi zat anestetik hingga kesadarannya hilang. Ciri berakhirnya stadium ini ialah menghilangnya refleks bulu mata.

Stadium 2
Stadium 2 disebut stadium delirium
Pada stadium ini, kesadaran pasien hilang dengan pernapasan teratur. Pada stadium ini pula terjadi depresi pada gangglia basalis yang menyebabkan reaksi berlebihan terhadap stimulasi tertentu (seperti cahaya, raba, nyeri, dan rasa).



Stadium 3
Stadium 3 disebut stadium pembedahan
Pada stadium ini, pernapasan masih teratur, namun pernapasan spontan hilang. Stadium ini terbagi menjadi empat plana yaitu:

Plana 1 dengan ciri ventilasi teratur (torako-abdominal), pupil terfiksasi (miosis), refleks cahaya (+), hiperlakrimasi, refleks faring dan muntah (-), tonus otot mulai menurun

Plana 2 dengan ciri ventilasi teratur (abdominaltorakal), volume tidal berkurang, respiratory rate meningkat, pupil terfiksasi ditengah (midriasis), refleks cahaya menurun, refleks kornea tidak ada.

Plana 3 dengan ciri ventilasi teratur (abdominal dengan kelumpuhan saraf interkostal), lakrimasi (-), pupil melebar dan sentral, refleks laring dan peritoneum tidak ada, tonus otot menurun.

Plana 4 dengan ciri ventilasi tidak teratur dan tidak adekuat oleh karena otot-otot diafragma lumpuh/menurun (tonus otot tidak sesuai volume tidal), tonus otot sangat menurun, pupil midriasis, refleks sfingter ani dan kelenjar lakrimalis tidak ada.

Stadium 4
Stadium 4 disebut stadium paralisis medula oblongata (sering juga disebut stadium kelebihan obat.
Pada stadium ini, terjadi kelemahan pada pernapasan perut serta terjadi henti napas sampai henti jantung.

Aspek Medis dalam Lalu Lintas

|1 comments
Seperti halnya berbagai disiplin ilmu yang lain, disiplin ilmu kesehatan dan kedokteran juga berkaitan dengan berbagai bidang keilmuan yang lain. Sebagai contoh yang cukup simpel dan mudah dilihat khalayak umum adalah penggunaan helm sewaktu bepergian dengan sepeda motor. Tentu saja penggunaan helm merupakan suatu pencegahan terhadap kerusakan otak apabila terjadi kecelakaan berkendara.

Boleh dikatakan bahwa kerusakan organ yang disebut otak tersebut merupakan semi-kematian. Kecelakaan berkendara bukan lagi hal yang langkah, sehingga kematian akibat kerusakan otak yang dipicu oleh trauma kepala akibat kecelakaan sangat sering terjadi.

Selain penggunaan helm, aspek medis lain ialah penggunaan sarung tangan dan jaket lengkap sewaktu berkendara. Hal ini juga merupakan aspek medis, karena sebetulnya dibalik tujuan perundang-undangan, anjuran menggunakan jaket dan sarung tangan (saat bersepeda motor) memiliki keterkaitan dengan aspek medis, yakni sebagai langkah mengurangi ekspos terhadap sinar ultraviolet (yang dapat menyebabkan kanker kulit) dan mengurangi paparan angin yang berlebihan yang dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan saraf.

Aspek lain, penggunaan kacamata/pelindung mata dapat membuat mata pengendara terlindung dari debu, di mana paparan debu secara langsung secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan salah satu lapisan mata yang disebut kornea. Idealnya, selain penggunaan kacamata, juga disarankan penggunaan masker yang bertujuan untuk melindungi saluran pernapasan dari paparan/inhalasi debu perjalanan.

Begitu banyak aspek medis yang berkaitan dengan salah satu disiplin ilmu seperti lalu lintas hingga membuat kita memiliki alasan untuk tetap menjaga diri kita dari komleksnya arus lalu lintas yang sewaktu-waktu dapat mengganggu kita bila kita tidak berkendara secara benar (ideal).
Terima Kasih Berkenan Membaca, Klik Banner Di Bawah Untuk Men-Donasi Blog Ini....

Alergi Apel??? Adakah???

|0 comments
Ya, alergi apel memang ada... Pada dasarnya, setiap makanan menimbulkan reaksi setelah dicerna di dalam tubuh, baik reaksi pengolahan menjadi zat-zat yang berguna bagi tubuh, hingga reaksi penolakan, yang biasa khalayak menyebutnya alergi.

Pada artikel kali ini, saya akan berbicara soal alergi salah satu jenis buah yakni alergi apel. Sepertinya memang jarang didengar alergi ini, tetapi alergi ini memang ada.

Alergi apel merupakan salah satu bentuk dari sindroma alergi oral (Oral Allergy Syndrome/OAS). Bila seseorang mengalami rasa tidak enak, gatal, bengkak di sekujur bibir, lidah, dan tenggorokan setelah memakan sebuah apel, maka anda mungkin seorang yang alergi apel.

Gejala alergi semacam itu seringkali terjadi setelah seseorang memakan apel yang agak mentah. Disinyalir, di dalam apel mentah terdapat sejenis protein yang bereaksi terhadap mukosa (dinding-dindig) bibir, mulut, gusi, dan atau tenggorokan.

Berdasarkan penelitian, 50-80% penderita alergi terhadap apel terkena alergi setelah makan apel mentah. Selain itu, jumlah penderita kian meningkat ketika apel sedang marak diperjual belikan. Namun, data tentang hal ini tidak bisa kita dapatkan di Indonesia, mungkin karena belum ada penelitian yang terlalu spesifik seperti ini.

Dari data-data yang ada, peneliti mencoba mencari bagaimana tatalaksana dari alergi ini. Belakangan diketahui gejala-gejala gatal di mulut dapat dihilangkan dengan salah satu antihistamin (antigatal) seperti benadryl. Terapi lebih jauh ialah dengan imunoterapi yang cukup direkomendasikan apabila tingkat keparahan alergi sangat tinggi (seperti adanya gejala-gejala gastrointestinal seperti diare dan muntah0muntah). Selain itu, untuk pasien-pasien dengan tingkat keparahan alergi tinggi, pengobatan dengan epinefrin auto-injektor (EpiPen) tidak jarang diberikan.

Namun, cara yang lebih mudah ketimbang terapi-terapi yang telah disebutkan ialah dengan mencegah memakan apel. Dengan demikian alergi apel tidak terjadi. Meskipun cara ini oleh sebagian kecil penyuka apel sulit, tetap saja cara pencegahan inilah yang lebih ampuh mengurangi kejadian alergi terhadap apel.

Setiap keluhan alergi, baik setelah makan apel, atau buah-buah lain, harus segera dilaporkan ke tenaga medis yang berkompeten seperti dokter.
Terima Kasih Berkenan Membaca, Klik Banner Di Bawah Untuk Men-Donasi Blog Ini....

Alexa Terselubung Sekali Jadi Obes... :(

|1 comments
Sudah sekitar 6 bulan bergelut di dunia blog, sedikit sekali evaluasi yang saya lakukan.. hingga pada akhirnya, dengan sedikit kecewa dan sedih, melihat "postur" tubuh tante Alexa makin gendut alias obes.. :( ...

Kira-kira lebih dari 45 hari yang lalu, ranking tante alexa masih cukup langsing, yakni dengan ranking 280rb an,,, eh, ditinggal pergi selama sebulan lebih, ranking tante alexa jadi tambah gendut (> 400rb an)... waduh, kalo dibiarin terus bakalan tambah gendut ni tante alexa..

Gimana ya gan caranya ngelangsingin rankingnya lagi???

Ada saran?????

Hubungan Optimisme dengan Kesehatan

|5 comments
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Gil dkk pada tahun 1990 menunjukkan adanya hubungan antara optimisme dengan kesehatan yang lebih baik. Misalnya, pasien yang mempunyai pikiran lebih pesimis selama masa sakitnya akan lebih menderita dan mengalami distres. Pikiran-pikiran pesimistis misalnya "Saya tidak dapat melakukan apa-apa lagi," "Tidak ada orang yang peduli dengan penderitaan saya," dan "Tidak adil kalau saya harus hidup seperti ini."


Dalam suatu studi terhadap mahasiswa fakultas hukum tahun pertama, didapatkan bahwa optimisme berhubungan dengan mood yang lebih baik dan respon sistem kekebalan tubuh yang lebih baik. Di antara wanita-wanita hamil, optimisme dikaitkan dengan rendahnya tingkat depresi pascapersalinan dan berat bayi yang lebih tinggi. Dalam suatu studi yang terpisah, pasien sakit jantung dengan sikap yang lebih optimis menunjukkan tingkat depresi yang lebih rendah ketika dievaluasi setahun kemudian dan pasien-pasien lain yang menjalani prosedur operasi bypass arteri koroner yang mempunyai sikap lebih optimis tentang operasi tersebut menunjukkan hasil yang lebih baik daripada pasien yang lebih pesimistis.

Penelitian yang ada hanya menunjukkan korelasi antara optimisme dengan kesehatan. Mungkin kita akan segera mengetahui apakah belajar mengubah sikap menjadi lebih optimis dapat menyebabkan kita mempertahankan atau memulihkan kesehatan.
Terima Kasih Berkenan Membaca, Klik Banner Di Bawah Untuk Men-Donasi Blog Ini....

Jamu Untuk Mengatasi Depresi???

|1 comments
Mungkinkah suatu dedaunan yang biasa saja menjadi obat untuk depresi? Dedaunan itu diracik dalam bentuk serbuk jamu, disebut jamu St.John atau Hypericum perforatum, telah digunakan berabad-abad untuk membantu menyembuhkan luka. Sekarang, orang menggunakannya untuk mengatasi depresi. Jamu ini merupakan jamu yang terkenal di Jerman, di mana versi dengan kekuatan tinggi dari dedaunan itu menjadi paling banyak digunakan sebagai antidepresan di pasaran, mengalahkan penjualan Prozac, kompetitor terdekatnya, dengan margin 4 banding 1.


Suatu penelitian awal dengan skala kecil di Eropa memberikan dukungan awal pada manfaat dari jamu St.John, dengan sedikit efek samping yang dilaporkan, dalam mengobati depresi tingkat ringan sampai sedang. Dedaunan ini tampak meningkatkan tingkat serotonin dalam otak dengan mengintervensi penyerapannya kembali, mekanisme yang sama yang dipercaya sebagai manfaat dari obat lain yakni Prozac. Meski orang yang mencari bantuan untuk depresi dapat tertarik dengan ide menggunakan produk alami seperti jamu St.John, penelitian yang lebih jelas tetap diperlukan untuk meneguhkan keamanan dan efektivitasnya. Harapan menurun dengan hasil dari penelitian tahun 2001 yang menunjukkan bahwa jamu St.John bekerja tidak lebih baik daripada suatu plasebo dalam hal mengatasi depresi mayor. Apakah jamu ini membantu atau tidak dalam menyembuhkan bentuk yang lebih ringan dari depresi masih belum dipastikan.
Terima Kasih Berkenan Membaca, Klik Banner Di Bawah Untuk Men-Donasi Blog Ini....

Google Pagerank "Terselubung Sekali" Naik Menjadi 3

|1 comments
Alhamdulillah.. setelah kurang dari 6 bulan bergelut di dunia blogging, akhirnya mendapatkan "apresiasi" dari google, yakni Google Pagerank... Karena saya bukan ahli SEO, maka saya sudah cukup bersyukur dengan bertambahnya ranking untuk Blog "Terselubung Sekali" ini, dari ranking 0 menjadi ranking 3... Alhamdulillah... :)
Saya berharap setelah bertambahnya ranking blog ini, saya akan terus semangat dan konsisten mendalami dunia blogging dan memberikan kontribusi tulisan yang berguna untuk pembaca, khususnya para blogger di seluruh penjuru Indonesia... :)
kode technorati: HN56G7DUH5JS
Terima Kasih Berkenan Membaca, Klik Banner Di Bawah Untuk Men-Donasi Blog Ini....

10 Standar Pencegahan HIV/AIDS

|0 comments
Untuk pertama kalinya, suatu generasi muda sampai pada suatu masa di mana ancaman AIDS menghantui setiap hubungan seksual. Individu dapat mengurangi risiko tertular oleh HIV dan penyakit menular seksual lainnya dengan mengikuti petunjuk berikut ini. Hanya dua nomor pertama yang benar-benar menghindarkan penularan HIV secara seksual. Nomor lainnya mengurangi risiko infeksi, akan tetapi tidak menjamin benar-benar aman. Apabila kita melakukan aktifitas seksual secara aktif tanpa mengetahui (dengan tidak menduga) apakah pasangan kita terinfeksi HIV atau penyakit/infeksi yang menular secara seksual lain, maka kita bisa menyebutkan seks yang agak aman, bukan seks yang sangat aman.
  1. Selibat (tidak melakukan hubungan seks) sepanjang hidup
  2. Menjalani hubungan yang langgeng dengan seseorang, masing-masing tidak terinfeksi dan selalu setia pada pasangannya. Meskipun dua hal pertama ini merupakan kegiatan seksual yang dijamin aman, cara ini sulit atau bahkan tidak diikuti oleh sebagian besar muda-mudi ataupun orang-orang di seluruh penjuru dunia.
  3. Memilih pasangan seksual dengan teliti. Cari tahu tentang pasangan sebelum melakukan hubungan seksual. Meskipun mencari tahu bukan jaminan kita tahu orang tersebut terinfeksi HIV atau tidak. Hindari berpasangan dengan banyak orang, atau dengan seseorang yang kemungkinan memiliki banyak pasangan.
  4. Bersikap asertif pada pasangan seksual. Merupakan hal yang penting untuk mengkomunikasikan dengan jelas tentang AIDS dan bersikaplah asertif kepada pasangan.
  5. Periksa organ seksual pasangan. Tidak ada tanda yang jelas dari infeksi HIV, tetapi orang yang terinfeksi HIV biasanya juga terinfeksi oleh penyakit menular seksual (PMS) lainnya. Bisa dilihat tanda PMS pada organ seksual seperti ruam/merah, melepuh, bernana, kutil, dan kutu. Juga apabila tercium bau yang tidak enak merupakan tanda bahaya.
  6. Gunakan kondom lateks. Kondom melindungi laki-laki dari infeksi cairan vagina dan mencegah sperma yang terinfeksi masuk ke saluran wanita. Semua kondom (termasuk yang disebut dengan kondom alamiah yang terbuat dari usus/kulit hewan) berfungsi sebagai penghalang sperma, akan tetapi hanya kondom lateks yang dapat melindungi penularan HIV. 
  7. Menggunakan spermicides. Spermicides mengandung unsur nonoxynol-9 dapat membunuh HIV seperti halnya membunuh sperma. Spermicides digunakan bersama kondom lateks, tidak sebagai pengganti kondom.
  8. Berkonsultasi ke dokter bila menduga ada tanda PMS. Antibiotik yang diminum setelah hubungan seksual yang tidak aman kemungkinan melindungi dari PMS yang diakibatkan oleh bakteri, tetapi tidak bisa digunakan untuk melawan PMS yang disebabkan oleh virus seperti herpes genital dan HIV/AIDS. Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan obat apa pun, termasuk obat-obatan yang Anda simpan sebagai persediaan di lemari obat.  
  9. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Pemeriksaan kesehatan dan tes laboratorium membuat Anda belajar tentang gangguan dan menangani gangguan yang sebelumnya tidak Anda perhatikan. 
  10. Hindari aktifitas seksual jika ada keraguan tentang keamanan. Tidak ada satupun dari aktifitas seksual yang agak aman menjamin perlindungan. Sebaiknya aktifitas seksual yang masih diragukan keamanannya perlu dihindari.
Semua cara mencegah AIDS adalah bisa direalisasikan. Namun, pencegahan yang menurut anda berlandaskan agama, adalah pilihan terbaik dari pilihan-pilihan yang ada.

Terima Kasih Berkenan Membaca, Klik Banner Di Bawah Untuk Men-Donasi Blog Ini....

Seseorang yang Menguji Keyakinan Irasionalnya

|0 comments
Kyle, seorang distributor makanan beku berusia 35 tahun, menderita depresi kronis sejak perceraiannya 6 tahun yang lalu. Selama setahun terakhir ini depresinya memburuk dan ia merasa makin sulit untuk menelepon langganannya atau perge ke kantor. Setiap kali ia menghindar dari bekerja, menjadi makin sulit baginya untuk pergi ke kantor dan berhadapan dengan atasannya. Ia yakin bahwa ia terancam akan dipecat karena ia sama sekali tidak melakukan kontak penjualan selama lebih dari satu bulan. Karena ia tidak memperoleh komisi sementara waktu, ia merasa tidak menafkahi kedua anak perempuannya secara layak dan khawatir nantinya tidak akan memiliki biaya untuk menyekolahkan mereka ke perguruan tinggi. Ia yakin bahwa masalah utamanya adalah kemalasan, bukan depresi. Terapis Kyle menunjukkan pemikiran Kyle yang tidak logis. Pertama, tidak ada bukti yang riil bahwa atasannya akan memecatnya. Atasannya justru mendorong dia untuk mencari pertolongan dan membayar sebagian dari biaya penanganan. Terapis juga menunjukkan bahwa menilai dirinya sebagai malas tidaklah adil, melihat fakta bahwa ia merupakan tenaga penjual yang rajin dan berhasil sebelum ia menjadi depresi. Walaupun tidak sepenuhnya dapat diyakinkan, klien ini setuju untuk melakukan pekerjaan rumah di mana ia menelepon atasannya dan juga menelepon salah satu langganannya untuk menawarkan barang. Atasannya mengekspresikan dukungan dan meyakinkannya bahwa pekerjaannya aman. Langganannya mengolok-olok mengenai "liburannya" selama 6 minggu, tetapi memesan sesuatu dalam jumlah kecil. Klien menunjukkan ketidaksukaan yang dialaminya ketika menghadapi klien dan diolok-olok sebagai tampak pucat dibandingkan depresi intens yang dirasakannya di rumah bila ia tidak bekerja. Dalam jangka waktu beberapa minggu ia secara bertahap dapat mendorong dirinya untuk melakukan rutinitas normal, menelepon langganan dan membuat rencana masa depan. Proses pengamatan atas dirinya dan dunianya dari perspektif yang benar-benar baru mengarah pada perbaikan umum dalam mood dan perilakunya.