Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga

|3 comments
Sehat adalah karunia Tuhan yang perlu disyukuri, sebab sehat merupakan hak asasi manusia yang perlu dihargai, dijaga, dan dipelihara, dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga.
 Kondisi sehat dapat dicapai bila mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat rumah tangga.

Rumah tangg sehat dapat terwujud bila ada keinginan, kemauan setiap anggota rumah tangga untuk menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya dari gangguan ancaman penyakit melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Baca Artikel:

Kegiatan Kader dalam Pemberdayaan Rumah Tangga Sehat

|0 comments
Kader Kelompok Dasa Wisma
  • Kegiatan kunjungan rumah: setiap rumah dikunjungi secara berkala, misalnya 3 bulan sekali atau setiap bulan terutama untuk anggota rumah tangga yang mempunyai masalah kesehatan atau anggota rumah tangga yang tidak mampu mengatasi masalah. 
  • Kegiatan gerakan kebersihan lingkungan seperti gerakan jumat bersih untuk pemberantasan sarang nyamuk di desa/kelurahan
  • kegiatan pos kesehatan desa seperti terlibat dalam penyebaran informasi kesehatan dan aktif dalam bersiap siaga dan penanggulangan masalah kesehatan.

Kader Posyandu
  • Kegiatan penyuluhan dan penimbangan balita posyandu setiap bulan.
  • Kegiatan pencatatan dan pemantauan/status gizi dan kesehatan anak balita di posyandu setiap bulan.
  • Kegiatan  konseling pertumbuhan balita untuk membantu ibu balita mengenal masalah pertumbuhan balita dan pencegahannya.

Kader PKK
  • Terlibat dalam penyusunan rencana pelaksanaan dan penilaian lomba PHBS di rumah tangga untuk tingkat desa/kelurahan.
  • Berperan aktif dalam sosialisasi PHBS di rumah tangga ke seluruh kader desa/kelurahan
  • Terlibat dalam pemantauan kemajuan pencapaian rumah tangga sehat di wilayahnya melalui pencatatan PHBS di rumah tangga.

Hipertensi

|0 comments


Hipertensi
Oleh
Dahler Bahrun dan Hertanti
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRi/ RSMH
Palembang

Pendahulan
Hipertensi merupakan suatu gangguan yang lazim dijumpai pada  orang dewasa baik dinegara maju mau-pun dinegara yang  sedang berkembang  termasuk Indonesia. Di Amerika Serikat diperkirakan lebih  dari 50 juta penduduk negara tersebut mengidap hipertensi 1. Kebanyakan hipertensi yang  diderita oleh orang dewasa adalah  hipertensi primer atau esensial dalam hal mana  penyebabnya tidak diketahui. Hipertensi esensial merupakan  salah satu  faktor resiko yang penting untuk penyakit arteriosklerosis. Bila penderita tidak berobat atau minum obat  antihipertensi secara  tidak teratur gangguan ini akan terus berlanjut dan pada suatu saat  menimbulkan kerusakan  pada  organ sasaran  seperti  otak, mata,  jantung dan ginjal. Kerusakan organ target ini dapat memicu  timbulnya stroke, buta,  gagal ginjal dan gagal jan-tung  kongestif yang setiap saat dapat menimbulkan ancaman terhadap kehidupan.Berbeda dengan orang dewasa, pada anak-anak bentuk hipertensi yang 66 banyak dijumpai adalah hipertensi sekunder, dalam hal mana penyebabnya dapat diidentifikasi.Derajat hipertensi bervariasi,mulai dari derajat ringan atau prahi-pertensi sampai derajat yang berat atau derajat 2. Umumnya hipertensi tidak  memberikan  gejala-gejala (asimptomatik), namun  bila hipertensi terus berlanjut dan mencapai derajat berat, baru timbul gejala-gejala antara lain sakit kepala mual,muntah dan gangguan penglihatan.Gejala-gejala yang lebih berat berupa kejang umum, penurunan  kesadaran sampai koma yang berakir dengan kematian dapat terjadi bila tekanan  darah naik mendadak dalam derajat yang lebih berat.
Hipertensi yang telah banyak menimbulkan kesakitan dan kematian pada orang dewasa, keberadaannya sudah mulai pada masa bayi, dan baru terdeteksi pada masa anak-anak saat  pemeriksaan fisik dilakukan karena  alasan  penyakit  tertentu. .Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu  dengan  melakukan  pemeriksaan  tekanan  darah secara berkala, yang dapat dilakukan pada waktu check-up kesehatan atau saat periksa  ke dokter. The Task Force on Blood Pressure Control In Children menganjurkan untuk melakukan pengukuran tekanan darah pada anak- anak usia 3 tahun  keatas paling kurang sekali dalam setahun 2.Pada anak usia kurang dari 3 tahun bila pada anamnesis didapatkan  riwayat pemasangan  kateter  arteri  umbilikalis pada usia prematur atau riwayat asfiksia pada usia neonatus yang membutuhkan perawatan diruang gawat darurat, penyakit ginjal meliputi infeksi saluran kemih berulang, penyakit jantung kongenital, keganasan, pasca transplantasi organ, tekanan intra kranial meningkat, pengobatan  dengan obat-obat yang diketahui dapat meningkatkan tekanan darah, dan gejala-gejala penyakit lain yang berhubungan dengan hipertensi3.  
Cara mengukur tekanan darah

Untuk mengukur tekanan darah pada anak dan remaja cara yang lazim digunakan adalah cara indirek
dengan teknik auskultasi menggunakan peralatan stetoskop dan sfigmomanometer air raksa.(Gambar 1)
Untuk mendapatkan hasil pengukuran tekanan darah yang akurat maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 
Periksa terlebih dahulu sfigmomanometer air raksa yang digunakan apakah terdapat kerusakan meka- 
    nik yang mempengaruhi hasil pengukuran.
Lakukan pengukuran tekanan darah dalam suasana tenang,usahakan agar anak jangan sampai  mena- 
   ngis karena keadaan ini akan mempengaruhi hasil pengukuran.
Manset yang digunakan  harus cocok untuk  ukuran lengan atas anak. Bila menggunakan manset  yang  
    terlalu sempit, akan menghasilkan angka  pengukuran yang lebih tinggi, demikian pula sebaliknya.
Anak sebaiknya dalam posisi duduk,dengan kaki memijak lantai sedang bayi dalam posisi terbaring.
Lebar kantong karet harus menutupi 2/3  panjang lengan atas anak, sehingga memberikan  ruang yang cukup untuk meletakkan bel stetoskop didaerah fossa kubiti. Panjang kantong karet harus menutupi  sekitar  80%  atau lebih lingkaran lengan atas. Berbagai jenis  ukuran manset yang direkomendasikan untuk mengu-kur tekanan darah pada anak-anak dapat dilihat pada tabel 1.   

Tabel 1. Ukuran-ukuran manset yang direkomendasikan untuk perngukuran tekanan darah  pada anak
Rentang umur
        Lebar
         (cm)
       Panjang
         (cm)
Lingkar lengan atas
Maksimum (cm) *
Neonatus
           4
           6
       10
Bayi
           6     
         12                                   
       15
Anak-anak
           9                
         18
       22
Dewasa kecil
         10
         24
       26
Dewasa
         13
         30              
       34
Dewasa besar
         16
         38
       44
Paha
         20
         42
       52
*Dihitung sedemikian rupa sehingga ukuran lengan terbesar masih dapat dibebat oleh manset minimal 80%
●.Permukaan lengan  kanan atas diekspos setinggi  jantung.
● Manset yang  cocok untuk ukuran lengan atas anak dibelitkan kuat- kuat pada 2/3 panjang  lengan  atas.
●Tentukan posisi   arteri  brakhialis  dengan cara  palpasi  pada  fossa kubiti.
● Bel stetoskop lalu diletakan diatas daerah tersebut.Manset dipompa kira-kira 20 mm  Hg   diatas tekanan  
   yang diperlukan untuk menimbulkan obstruksi pada arteri brakhialis yang ditunjukkan dengan hilangnya
  denyut arteri radialis pada palpasi.
●Tekanan  didalam manset  kemudian  diturunkan  perlahan-lahan  dengan  kecepatan 2 – 3 mm Hg/ detik
  sampai terdengar bunyi suara lembut (fase Krotkoff 1 = K1)yang merupakan petunjuk dari tekanan darah
  sistolik (Td S). Bunyi  suara lembut ini  berangsur-angsur  berubah  menjadi  suara bising ( K2),lalu disu-
  sul oleh suara keras (K3),kemudian menjadi melemah  (K4) dan akhirnya menghilang ( K5)
●Tekanan  darah diastolik( Td D )ditentukan saat detak bunyi melemah ( fase (K4) atau menghilang  (fase K 5).The Second Task Force on Blood Pressure Control in Children menggunakan fase K4 sebagai petun-
juk Td D  untuk  anak berusia kurang dari 13 tahun, sedang  untuk anak  berusia diatas 13 tahun digunakan
 fase K5. Pada bayi dan neonatus cara auskultasi sulit diterapkan,untuk itu cara yang lazim digunakan ada- lah memakai  peralatan oskilometri atau  ultrasonik Doppler.

 Klasifikasi hipertensi
 Klasifikasi hipertensi yang banyak dianut sekarang didasarkan atas laporan ke 4 dari National High     Blood  Pressure  Education  Program ( NHBPEP)  Working  Group on Children ( Tabel 2).
Tabel 2.  Klasifikasi hipertensi pada anak-anak usia 1 tahun  atau lebih dan adolesen*
1  .Td normal: Td S atau Td D < dari 90 persentil 
2. Prahipertensi   Td S  atau Td D  ≥ 90 persentil tetapi   < 95  persentil
    Pada  anak  remaja dengan  Td  S/Td D  120/80 mm Hg tapi < dari 95 persentil  dianggap prahpertensi
3. Hipertensi   rerata   Td S atau Td D >  95 persentil  menurut umur, jenis kelamin dan tinggi badan pada 
    pengukuran 3 kali berturut-turut d alam    waktu yang berbeda
  ●. Hipertensi stadium 1:   Td S atau Td D  antarai 95 persentil dan < 99 persentil + 5 mm Hg
  ●. Hipertensi  stadium 2:  Td S  atau Td D sama atau diatas  99 persentil + 5 mm Hg  
  *Diunduh dari NHBPEP: Pediatrics 2004, 114: 555-76
Hipertensi diklasifikasikan berdasarkan pada persentil tinggi badan,umur dan jenis kelamin. Nilai tekanan darah yang didapat dari hasil pengukuran dicocokkan dengan data-data persentil  untuk tinggi badan, umur dan gender( Lampiran 1 dan 2)
●Hipertensi kerah putih ( white coat hypertension):
  Tekanan darah seorang anak ada kalanya meningkat diatas 95 persentil pada waktu dilakukan  
  Pemeriksaan dikamar periksa dokter dan  kemudian  menjadi  normotensif setelah berada di-          
  lingkungan keluarga.

Prevalensi dan penyebab  hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan yang jarang dijumpai pada masa anak-anak.
Prevalensinya  berkisar antara 1 sampai 3%. Berdasarkan etiologinya hipertensi dibagi  menjadi
hipertensi esensial  dan hipertensi sekunder.
Hipertensi esensial jarang dijumpai pada usia pra-adolesen, sebaliknya pada  usia adolesen  le- bih sering ditemukan dimana frekuensinya berkisar antara 85 sampai 95% dari jumlah kasus. Penyebabnya  tidak diketahui.
Beberapa  faktor  yang  ikut  terlibat dalam  pembentukan hipertensi  esensial antara lain adalah
 Faktor keturunan.
 Faktor lingkungan meliputi stres, merokok,minum alkohol, aktifitas fisik yangkurang,konsumsi 
    garam yang berlebih.
Faktor-faktor lain yang juga dianggap  berperan adalah:  
 Ras, obesitas dan gangguan tidur ( snoring atau obstructive sleep  apneau,).
 Hipertensi sekunder merupakan bentuk  hipertensi yang lazim ditemukan pada masa bayi   dan 
anak usia sekolah. Penyebabnya didasari oleh penyakit yang dapat diidentifikasi,dan terbanyak    diantaranya adalah oleh penyakit parenkim ginjal.
 Dari suatu  tinjauan  kepustakaan  disebutkan bahwa dari 563 anak-anak dengan hipertensi se- kunder 78 %  diantaranya  dengan penyakit parenkim ginjal, sedang 22% sisanya  penyebab hi- pertensi berhubungan dengan penyakit  renovaskuler,koarktasio aorta,feokromositoma dan ber- bagai-bagai keadaan lain.Pada tabel 3 dapat dilihat penyebab hipertensi pada masa anak-anak   berdasarkan kelompok umur.





Tabel 3. Penyebab hipertensi pada masa anak-anak berdasarkan kelompok umur*

    

Anak-anak


Infant
1 -      6 tahun
6 – 12   tahun                  
Adolesen
 ●Trombosis arteri/vena
    renalis
  Anomali kongenital
    ginjal

 ● Koarktasio aorta
 ● Displasia bronkhopulmoner


● Penyakit    renovaskuler
●Penyakit paren-
   kim ginjal
●Penyebab 
    endokrin
● Koarktasio aorta
● Hipertensi  
    esensial             


  Penyakit parenkhim     
 ginjal
●Hipertensi esensial
● Penyakit renovas-
    kuler     
●Penjebab endokrin
Iattrogenic illness




●Hipertensi esensial
Iattrogenic illness
● Penyakit parenkim
 ginjal
●Penyebab endokrin
● Koarktasio aorta



*Diunduh dari Luma BG and Spiotta TR: Hypertension in Children and Adolescents. Am Fam Physician 2006;73-1158-68

Patofisiologi  hipertensi
Tekanan darah (Td)  ditentukan oleh hasil perkalian  antara curah  jantung dan  tahanan total pembuluh darah tepi ( Tabel 4)
Hipertensi terjadi bila salah satu dari variabel yang  mempengaruhi  curah jantung  atau  taha-nan  total  pembuluh darah tepi meningkat, tanpa disertai penurunan  salah satu dari variabel tersebut.
Tabel 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah*
Curah jantung
Tahanan pembuluh darah tepi
 Baroreceptors
 ◙Volume cairan ekstraseluler
 ◙Volume sirkulasi efektif
     Atrial natriuretic hormones
     ●Mineral kortikoid
     ● Angiotensin  
◙Sistem saraf simpatis
Pressors
     ●Angiotensin II
     ●Kalsium (intraseluler)
     ●Katekolamin
     ●Sistem saraf simpatis
     ●Vasopressin
Depressors
     Atrial natriuretic hormones
     ●Endothelial relaxing factors
     ●Kinins
     ●Prostaglandin  E2
     ●Prostaglandin  I 2
*Diunduh dari Cruz RE, Ettinger LM: Hypertension. Tersedia dalam  http://www.emedicine.com/PED/topic1097.htm
           
Perubahan pada  homeostasis  elektrolit dalam  plasma, terutama  konsentrasi  natrium, kalsium, dan kalium ,merupakan faktor yang berpengaruh  pula terhadap tekanan darah seperti yang terli- hat pada tabel diatas.Masukan natrium yang berlebih,dapat menimbulkan retensi natrium dengan akibat volume cairan ekstraseluler meningkat dan menimbulkan hipertensi.
Konsentrasi kalsium intraseluler yang meningkat oleh karena perubahan konsentrasi didalam plasma,menyebabkan  peningkatan kontraktilitas vaskuler. Tambahan lagi kalsium merangsang pelepasan renin, sintesa epinefrin dan aktifitas system saraf simpatis,yang berdampak pada timbulnya hipertensi Masukan kalium yang berlebih, menekan produksi dan  pelepasan renin  dan menginduksi natriuresis, sehingga dengan demikian tekanan darah jadi turun.





Manifestasi klinik .
Kebanyakan anak-anak dengan prahipertensi atau hipertensi derajat1 tidak menunjukkan gejala-gejala (asimptomatik) Gejala-gejala yang menonjol lazimnya berasal dari penyakit yang mendasarinya seperti gejala-gejala  dari glomerulonefritis akut pasca infeksi streptokokus (GNAPS), nefritis lupus atau nefritis Henoch-Schonlein.
Pada bayi-bayi gejala yang dijumpai lazimnya bersifat non spesifik antara lain  berupa failure to thrive, iritabel, muntah, sulit makan, kejang, distress pernafasan atau gagal jantung kongestif. Bila tekanan darah pada bayi-bayi ini tidak diukur, tidak diketahui bahwa kemungkinan penyebab dari gejala-gejala ini ada kaitannya dengan hipertensi.
Lazimnya gejala-gejala yang diakibatkan oleh hipertensi muncul bila kenaikan tekanan darah bera-
da pada  derajat 2, atau pada keadaan hipertensi krisis yang diklasifikasikan sebagai hipertensi ur-
gensi atau emergensi berdasarkan tidak atau terjadi kerusakan akut dari organ sasaran.  Kerusakan akut  dari organ sasaran antara lain adalah hipertensi ensefalopati,retinopati, perdara- han intraserebral, gagal jantung kongestif, dan gagal ginjal.Timbulnya kerusakan akut dari  organ target  lebih disebabkan oleh kenaikan yang cepat dan tiba-tiba dari tekanan darah dari pada nilai absolut tekanan darah.      
Hipertensi ensefalopati merupakan salah satu bentuk dari hipertensi emergensi yang dapat dijum
pai pada anak dengan hipertensi sekunder seperti pada anak dengan penyakit GNAPS. Sekitar 5 – 10  %  kasus-kasus hipertensi ensefalopati dapat terjadi pada  anak-anak dengan  GNAPS. Gangguan ini ditandai dengan hipertensi berat dan sekumpulan gejala-gejala neurologik akut berupa sakit kepala, gangguan penglihatan sampai buta, muntah, kejang umum atau kejang fokal, defisit  neurologik fokal (hemifaresis, parese nervus VII) penurunan tingkat  kesadaran sampai koma. Pada  pemeriksaan retina dengan funduskopi dapat dijumpai gambaran eksudat dan  perdarahan retina (hipertensi retinopati derajat 3) atau edema   papil  ( hipertensi retinopati grade 4.). Gejala-gejala neurologik akut ini terjadi karena edema otak, yang diakibatkan oleh kegagalan mekanisme autoregulasi pembuluh darah otak.
Dalam keadaan normal jumlah darah yang mengalir keotak dijaga dalam batas tertentu oleh suatu mekanisme yang dinamakan  autoregulasi serebral( Gambar 1) .

Gambar 1. Autoregulasi aliran darah otak pada individu normotensi dan hipertensi

Bila terjadi penurunan tekanan darah, pembuluh darah otak berdilatasi, sebaliknya bila terjadi kenaikan tekanan darah pembuluh darah otak berkonstriksi. Mekanisme autoregulasi ini diatur oleh sistim saraf simpatis guna melindungi kerusakan jaringan otak.
Sirkulasi darah otak tetap konstan pada kisaran tekanan arteri rerata antara 60 – 120 mm Hg. Bila tekanan darah sistemik naik secara tiba-tiba melampaui batas atas tekanan arteri rerata  akan menyebabkan  kegagalan autoregulasi serebral, dikarenakan vasokonstriksi tidak dapat dipertahankan.Terjadi peregangan dan vasodilatasi. Keadaan ini disebut sebagai  breakthrough vasodilatation cerebral blood flow, yang menimbulkan hiperperfusi, perembasan cairan perivaskuler, dengan akibat edema otak dan gejala-gejala hipertensi ensefalopati. Penurunan tekanan darah yang cepat pada fase edema otak, menyebabkan gejala-gejala klinis hipertensi ensefalopati menghilang dengan cepat tanpa sekuele Pada penderita hipertensi kronik pembuluh darah otaknya sudah beradaptasi, dikarenakan  dindingnya sudah menebal. Karena itu kurva autoregulasi bergeser kekanan. Breakthrough vasodilatation cerebral blood flow akan terjadi bila kenaikan tekanan darah rerata melampaui 180 mm Hg. Keadaan ini dapat menjelaskan kenapa pada anak dengan hipertensi akut yang menderita GNAPS misalnya, dapat terjadi hipertensi ensefalopati walaupun tekanan arteri rerata tidak begitu tinggi, sedangkan pada penderita  hipertensi kronik  terjadi pada tekanan darah yang lebih tinggi  
Pada hipertensi kronik aliran darah otak mulai menurun pada tekanan arteri rerata antara 150 dan 120 mm Hg, sedang pada hipertensi akut aliran darah otak mulai menurun pada tekanan arteri rerata antara 50 – 60 mm Hg. Oleh karenanya penurunan tekanan darah pada hipertensi kronik tidak boleh terlalu cepat, harus bertahap. Penurunan tekanan darah yang terlalu cepat dapat menimbulkan hipotensi, iskemia otak yang munculnya lebih cepat dari pada hipertensi akut dengan gejala awal badan lemas,pusing dan dapat berlanjut menjadi koma dan berakir dengan kematian.
Kriteria diagnostik dari hipertensi ensefalopati adalah,gejala-gejala neurologik akut segera menghilang bila tekanan darah diturunkan segera dengan menggunakan obat-obat antihipertensi yang poten. Namun  bila tekanan darah sudah turun, tapi anak belum sadar  perlu dipikirkan keadaan lain  seperti  perdarahan dan infark otak,trombosis pembuluh darah otak atau tumor otak. Untuk menyingkan gangguan tersebut perlu dilakukan  pencitraan dengan  computerized tomography (  CT) scan otak atau magnetic resonance angiography( MRA).
Hipertensi emergensi dapat pula menimbulkan komplikasi serius antara lain:
● Gagal jantung kongestif ditandai dengan edema perifer,dispneau,tekanan vena jugularis me-  
   ningkat, rhonki., kardiomegali,suara  bising jantung,dan hepatomegali.
   Pada pemeriksaan foto rontgen dada dapat dijumpai edema paru, dengan kardiomegali.      
   Pada pemeriksaan EKG/ ekokardiografi dijumpai  hipertrofi ventrikel kiri
● Kerusakan  akut  dari  fungsi  ginjal  ditandai antara lain oleh hematuria, penurunan laju filtrasi 
   glomeruler,yang berdampak pada  timbulnya oliguria.peningkatan kadar ureum  dan  kreatinin 
   serum , gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa.         
   Hipertensi emergensi  dapat juga terjadi pada penderita dengan hipertensi kronik seperti pada    
   hipertensi esensial yang tidak diobati atau makan obat secara tidak teratur atau pada anak de   
   ngan hipertensi sekunder antara lain yang didasari oleh penyakit  parenkhim ginjal kronik( pie-
   lonefritis kronik) sebagai akibat memburuknya penyakit yang dideritanya.

Evaluasi  diagnostik  hipertensi pada  anak dan remaja
Sekali hipertensi sudah dikonfirmasikan, perlu dlakukan evaluasi untuk:
●Mencari penyebab yang mendasari kenaikan tekanan darah
● Mencari kerusakan pada organ target       
●Mencari faktor resiko terhadap  penyakit kardiovaskuler
.Langkah- langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:









1.Anamnesis
 Jenis kelamin dan umur penderita perlu ditanyakan  dan dicatat .Informasi yang didapatkan  dari  anamnesis dan relevansinya dapat dilihat pada tabel 5:

Tabel 5. Anamnesis pada anak dengan hipertensi
Informasi
Relevansi
Riwayat keluarga
Kehamilan(preeklamsia,eklampsia)                                                           
Masalah endokrin(diabetes,tiroid,adrenal)                                                 
Komplikasi dini hipertensi          
Penyakitginjal                                                                                                
Hipertensi dan  dislipidemia
Riwayat neonatus                                   
 Pemasangan kateter arteri umbilikalis
Riwayat anak
 Nyeri dada                                                                                                      
 Sakit kepala,epistaksis,  gangguan penglihatan, kejang,dispneu  

Gangguan tidur ( snoring , obstructive sleep apneu )                                                        
Nyeri perut, disuria, frequensi, nokturia, enuresis                                      
Edema periorbital/muka, hematuria                                   
Berat badan turun, nafsu makan kuat, berkeringat, flushing,palpitasi                                    
Ruam pada kulit, nyeri abdomen, sendi bengkak dan nyeri                                            
Fotosensitivitas, ruam pada kulit muka, sendi bengkak dan sakit
Badanlemas,kejangotot,konstipasi                                                                                            Obat (steroid, amfetamin, pensiklidin ,pil kontrasepsi, kokain                                             
 penghentian mendadak obat antihipertensi (klonidin, propranolol),                                                                                    pemakaian obat tetes hidung yang mengandung pseudoefedrin)

Trauma pada daerah kepala /pinggang
                                                                                                                                                                                                                                                  

Hipertensi esensial
Familial endocrinopathy  
Hipertensi esensial
Penyakit ginjal keturunan,
Hipertensi esensial
Faktor resiko kardiovaskuler
Trombosis vena/arteri renalis                                                                 

Penyakit kardiovaskuler                                                            
Tidak khas,kemungkinan manifestasi
klinis hipertensi krisis
Hipertensi esensial
Penyakit parenkhim ginjal
Penyakit parenkhim ginjal 
Feokromositoma
Vaskulitis sistemik
Lupus eritematosus sistemik
Hiperaldosteronisme
Hipertensi karena obat



Hipertensi karena trauma                                                          

2.Pemeriksaan fisis
Hal-hal yang perlu dilakukan pada pemeriksaan fisis adalah mengukur tinggi, berat badan, dan menentukan indeks masa tubuh (IMB). Indek masa tubuh pada seorang anak remaja perlu ditentukan karena terdapat korelasi yang kuat antara obesitas dengan hipertensi.Tekanan darah pada ke 2 ekstrimitas bagian atas dan 1 tungkai perlu diukur. Cari  tanda-tanda  penyakit yang diduga sebagai penyebab hipertensi sekunder, komplikasi dan lamanya hipertensi berlangsung  (Tabel 6)



Tabel 6. Tanda-tanda yang perlu diperhatikan pada pemeriksaan fisis
Tanda-tanda                                                                      
Kemungkinan etiologi
Td pada  paha  lebih  rendah  dari Td pada                  
lengan atas,  denyut nadi femoralis ,tibialis
dan dorsum pedis melemah, murmur(+)
Café au lait spots ,neurofibroma    
Edema pada muka dan pretibia
Web neck, jarak kedua puting susu melebar                                     
Malar rash, butterfly rash ,arthralgia                                                
Fasies Elfin, retardasi pertumbuhan
 Acne,strae, obesitas pada muka, leher dan trunkus
Obesitas umum
Diaphoresis, flushing,tachicardia
Bruit pada bagian atas abdomen/ punggang
Ruam pada bokong, dan,bagian ekstensor ke 2 ekstremitas bawah, sendi bengkak, nyeri abdomen
Tiromegali,eksoptalmos 
Virilisasi atau ambiguiti                                  
Massa intra abdominal      
Pucat, retardasi pertumbuhan                                                                                                
Abnormalitas funduskopi                                                                                                
Parese Nervus fascialis ,hemiparesis                                
Acanthosis  nigricans                                                   



Koarktasio aorta


Neurofibromatosis
Penyakit ginjal
Sindrom Turner
Systemic lupus erythematosus
Sindrom Williams
Sindrom Cushing
Hipertensi primer 
Feokromositoma
Penyakit renovaskuler
Vaskulitis sistemik (Pupura Henoch Schonlein)

Hipertiroidisma
Hiperplasia adrenal kongenital
Tumor Wilms ,ginjal polikistik,hidronefrosis
Penyakit ginjal kronik  
Hipertensi  kronik/hipertensi krisis
Hipertensi kronik/ Hipertensi krisis
Sindrom metabolik                                                      


3.Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu bagian yang penting dalam mengevaluasi anak  
 atau remaja dengan hipertensi.Jenis pemeriksaan yang dilakukan didasarkan pada presentasi in-  dividu,dan temuan-temuan yang didapatkan dari anamnesis dan  pemeriksaan fisis. Pemeriksaan  ini dibagi menjadi 3 fase yaitu pemeriksaan laboratorium dasar, pemeriksaan spesifik dan spesia- listik ( Tabel 7)

1.Pemeriksaan laboratorium dasar
Pemeriksaan laboratorium dasar dilakukan pada semua anak/remaja  dengan hipertensi drajat 1 yang menetap,anak-anak usia  prapubertas dengan hipertensi  stadium 2 dan pada anak - anak  
atau remaja  dengan hipertensi simptomatik.
Oleh karena  hipertensi pada anak-anak  kebanyakan  berupa  hipertensi sekunder yang  penye-
babnya sebagian besar berhubungan dengan penyakit  ginjal, maka tujuan dari  pemeriksaan la- boratorium dasar  adalah untuk deteksi / identifikasi : 
1.Penyebab  hipertensi terutama yang berkaitan dengan penyakit ginjal.  
2. Faktor komorbid untuk sistem.kardiovaskuler
3. Komplikasi terhadap organ sasaran
1..Penyebab  hipertensi yang berkaitan dengan penyakit parenkhim ginjal
    Beberapa jenis kemungkinan penyakit parenkhim ginjal sebagai penyebab hipertensi sekunder      yang ditemukan pada waktu dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat terdeteksi dengan
 bantuan pemeriksaan laboratorium dasar. Jenis-jenis  penyakit  ginjal tersebut antara lain adalah  
● Glomerulonefritis ditunjukkan dengan kelainan urinalisis berupa hematuria, proteinuria, leukosit-     
    uria  dan  selinderuria    
● Pielonefritis, disamping kelainan pada urinalisis diagnosis dikonfirmasikan dengan jumlah bak-    
   teriuria  yang bermakna pada hasil biakan urine
● Sindrom nefrotik terdeteksi dengan dijumpai hiperkolesterolemia (kadar kolesterol darah >200 
   mg/dl, hipoproteinemia ( kadar protein darah < 5,5 gr/dl, kadar albumin darah ≤ 2,5 gr/dl), pro-
   teinuria  masif ( +3- + 4), atau ekskresi  protein > 50 mg./ kg/24 jam atau  > 40  mg/ m2 jam 


Tabel 7.  Evaluasi laboratorium pada  anak /remaja dengan hipertensi
Pemeriksaan
 Tujuan dan hasil
I.  Laboratorium dasar
●Urinalisis /biakan urine,  total protein, albumin dan      
   globulin serum, BUN,  kreatinine, asam urat, elektrolit   
● Klierens kreatinin
Darah lengkap

  


●Profil lipid puasa, gula darah puasa
Foto Rontgen dada/
EKG/ Ekokardiografi

Funduskopi (oleh ophthalmologist)
Untuk deteksi/ Identifikasi
Penyakit parenkhim ginjal ( glomerulonefritis, pyelonefritis )

Gangguan fungsi ginjal
Anemia normositik, normokrom yang konisten dengan penyakit  ginjal kronik
Anemia hemolitik  mikroangiopati(   sel Burr, fragmented  cells, tear drop cells) ,trombositopenia →Sindrom hemolitik uremik.
Hiperlipidemia, gangguan metabolik      Faktor komorbid   untuk penyakit   kardiovaskuler
Kardiomegali
Hipertrofi ventrikel kiri→Kerusakan organ target.
Fungsi ventrikel kiri
Abnormalitas pembuluh darah retina


II.Pemeriksaan spesifik
■Immuno serologi ( ASTO. C3,C4,ANA,dsDNA,ANCA)
■Katekholamin urine dan darah
■Renin profiling dan aldosteron  plasma,
■Hormon ( kortisol. 17 hidroksikortikosteron,)
■Hormon ( TSH, T3, T4)
Pencitraan
■Ultrasonografi ginjal/ Pyelography intravena.


Voiding cystouretrography
Untuk menemukan  etiologi
Glomerulonefritis
Feokromositoma
 Hiperaldosteronisma, penyakit  renovaskuler/ penyakit ginjal
 Sindroma Cushing
 Hipertiroidea

Parut ginjal, anomall kongenital ginjal, massa ekstra/intra renal (tumor, batu) perbedaan ukuran kedua ginjal (displasia ginjal atau stenosis arteri renalis)
Refluk vesikoureter, refluk nefropati/parut ginjal.

III.Pemeriksaan spesialistik
■DMSA/DTPA Scintigraphy
●Radioisotophic renography
●USGginjal dengan  Doppler
●Magnetic resonance angiography 
●Angiografi : aktivitas  renin vena renalis
●Digital subtraction arteriography
■CT/MRI atau MIGB scan
■Biopsi ginjal/kulit
■Ambulatory blood pressure monitoring ■Polysomnography

Konfirmasi diagnostis
Penyakit renovaskuler/Parut ginjal
Penyakit renovakuler
Penyakit renovaskuler
Penyakit renovaskuler
Penyakit renovaskuler/Penyakit parenkim ginjal
Penyakit renovaskuler
Lokalisasi feokromositoma
Glomerulonefritis/ vaskulitis sistemik
White coat hypertension
Obstructive sleep apneau
Hiperkalemia, hiponatremia, hipokalsemia, hiperuresemia, kadar ureum dan kreatinin serum yang
   meningkat bila ditemukan merupakan gambaran dari insufsiensi ginjal / gagal ginjal.  
● Hipokalemia berat bila dijumpai kemungkinan merupakan manifestasi  dari hiperaldosteronisma
● Fungsi ginjal dapat ditentukan dengan mengukur klieren  kreatinin dengan  menggunakan rumus
   Schwartz yaitu klierens kreatinin =Tinggi  badan (cm) dibagi kadar  kreatinin serum (mg/dl) dikali
   faktor koefisien  (bergantung pada usia)
   Bayi berat badan lahir rendah - < 1 tahun, k = 0,33 
   Bayi neonatus –  <1 span="span" style="mso-spacerun: yes;" tahun="tahun">  k = 0,45 ;
   Anak usia antara 1 – 13 tahun, dan wanita adolesen k = 0,55,
   Adolesen, lelaki  k=  0,70
   Bila nilainya < dari 90 mg /1,73 m2/ menit keadaan ini menunjukkan penurunan fungsi ginjal
● Anemi normokrom normositer bila ditemukan dapat merupakan salah satu tanda penyakit ginjal
    kronik, 
● Anemi hemolitik mikroangiopati dan trombositopenia bila ditemukan , merupakan kecurigaan 
    kearah sindrom hemolitik uremik.Diagnosis  dikonfirmasikan  dengan peningkatan kadar BUN
    dan kreatinin serum.

 2.Faktor komorbid  
 Faktor komorbid atau faktor resiko untuk penyakit kardiovaskuler pada anak dengan  hipertensi   
 perlu dideteksi.Yang termasuk faktor komorbid antara lain adalah hipertensi, obes, dislipidemia         
 toleransi glukosa abnormal, dan gangguan tidur.Dislipidemia dan toleransi glukosa yang abnor-  
 normal dapat terdeteksi bila pada pemeriksaan laboratorium dasar dijumpai hiperkolesterolemia
 hiperlipidemia,dan kadar gula darah puasa yang tinggi
  3.Komplikasi pada organ target
Pada semua anak dengan hipertensi kronik perlu  dilakukan pemeriksaan foto thorax, EKG/eko-
kardiografi untuk mendeteksi adanya hipertrofi ventrikel kiri sebagai konsekuensi dari hipertensi  Bila ditemukan merupakan indikasi absolut untuk memulai pengobatan.
Komplikasi pada mata berupa hipertensi retinopati perlu dilakukan pada penderita hipertensi  kronik atau  pada keadaan hipertensi krisis oleh seorang dokter spesialis mata.

II. Pemeriksaan  spesifik
    Sejumlah pemeriksaan laboratorium atau pencitraan yang spesifik  hanya diindikasikan untuk    
    memastikan etiologi dan komplikasi hipertensi  berdasarkan pada temuan yang diperoleh dari    
    anamnesis, pemeriksaan fisis.dan  pemeriksaan laboratorium dasar
.   Untuk menentukan jenis penyakit glomeruler perlu pula dilakukan pemeriksaan laboratorium        
    spesifik, yaitu pemeriksaan immunoserologi ( ASTO, ds Anti DNA, ANA, C3, C4, ANCA)  
      Diagnosis GNAPS dikonfirmasikan dengan  titer ASTO  meningkat dan  titer C3 rendah.
    ● Diagnosis  lupus nefritis,dikonfirmasikan berdasarkan  titer  C3 dan C4 yang  rendah disertai- 
       kadar  ANA dan double stranded (ds) anti DNA meninggi.
    ● Diagnosis penyakit  vaskulitis sistemik seperti Wagener granulomatosis atau poliarteritis no-         
       dosa,  dikonfirmasikan dengan  ANCA (antineutrophilic cytoplasmic antibodies)(+),
    ● Diagnosis koarktasio aorta dikonfirmasikan dengan pemeriksaan foto rontgen dada,  EKG   
       dan ekokardiografi.
      Pada foto rontgen dada tampak kardiomegali dan lekukan pada tulang iga.
      Pada pemeriksaan EKG atau ekokardiografi dapat ditunjukkan pembesaran ventrikel kiri    
      Struktur anatomi secara  tepat dari arkus  aorta dan cabang - cabangnya.dapat dilihat secara  
      tepat dengan pemeriksaan ekokardiografi demikian pula halnya dengan fungsi ventrikel kiri.   
     Jika pada anamnesis,pemeriksaan fisis dan laboratorium dasar ditemukan  penyakit parenkim 
      ginjal (piyelonefritis),kecurigaan kearah stenosis arteri renalis, massa intra abdomen,pemerik-     
      saan pencitraan yang perlu dilakukan adalah :
    USG ginjal dan saluran kemih, untuk mendeteksi:
        Struktur anomali dari ginjal  (ginjal displasi,penyakit ginjal kistik).   
        Ukuran diantara kedua  ginjal apakah asimetri, yang menimbulkan kecurigaan kearah
        stenosis arteri renalis.
        Massa intra atau ekstra renal kemungkina tumor Wilms, neuroblastoma,hidronefrosis atau
       uropati obstruktif

2.Pielografi intravena (PIV) untuk mendeteksi:
       Parut ginjal pada penderita dengan pielonefritis khronik.  
     ● Penyakit ginjal kongenital (ginjal polikistik, ginjal displasi)  
       Massa intra renal/ ekstra renal (tumor ginjal,)
        Urolitiasis dan uropati obstruktif     
      ● Kecurigaan pada stenosis arteri renalis ditunjukkan dengan terlambatnya pengeluaran zat    
          kontras pada ginjal yang dicurigai mengalami stenosis arteri renalis,
         Ukuran ginjal dengan stenosis arteri renalis lebih kecil dibandingkan dengan ginjal kontrala-
         teral. Bila perbedaan ukuran panjang diantara kedua ginjal 0,5 cm atau lebih hal ini merupa   
         kan petunjuk kearah stenosis arteri renalis.
   3.   Voiding cystouretrography untuk deteksi refluks vesikoureter ,refluks nefropati /parut ginjal   
          pada anak yang  kemungkinan menderia pielonefritis kronik.,  

  4.  Hormon dan profil renin     
     Pemeriksaan kadar hormon dalam serum/ urine dapat digunakan untuk konfirmasi diagnos-
     tik hipertensi  yang penyebabnya berhubungan dengan gangguan endokrin
     ●Hiperaldosteronisma, diagnosis ditegakkan berdasarkan hipokalemia, kadar hormon  
       aldosteron urine  yang tinggi, kadar plasma renin activity ( PRA)   yang rendah sekali.  
   ●Bila kadar PRA meninggi, kemungkinan penyebab  hipertensi berhubungan dengan penya-
     kit renovaskuler atau parenkim ginjal.
   ● Sindroma Cushing , kadar 17– hidroksikortikosteroid dan kortisol, yang tinggi, menyokong   
      diagnosis sindroma Cushing. Pada uji supresi dengan deksametazon produksi kedua hor-
      mon ini tertekan, sehingga kadarnya menurun dalam plasma.
  ● Diagnosis hipertiroid,dikonfirmasikan dengan pemeriksaan  kadar hormone TSH yang ren-
     dah  kadar  hormon T3 dan T4 yang tinggi
   ● Diagnosis feokromositoma /neuroblastoma ditegakkan dengan meningkatnya hasil pemerik-   
       saan kadar katekolamin/epinefrin dan metabolitnya dalam darah dan urine.

III.Pemeriksaa spesialistik
 Lazimnya dilakukan dirumah sakit besar oleh dokter spesialis anak konsultan nefrologi bekerja sama dengan dokter-dokter ahli bidang lain guna menetapkan diagnosis dan merencanakan pengobatan.
Beberapa jenis pemeriksaan ini lazimnya digunakan untuk konfirmasi  diagnostik penyakit parenkhim ginjal, stenosis arteri renalis, endokrin, dan white coat hypertension dan gangguan tidur yang berhubungan dengan obes.  
 Pemeriksaan tersebut meliputi:
 Tc99 DMSA/Tc99 DTPA (bila tersedia) untuk mendeteksi  parut ginjal yang berhubungan  
     dengan pielonefritis khronik dan stenosis arteri renalis.
Radioisothopic renography  Bila hasilnya asimmetri dianggap stenosis arteri renalis
● Doppler renal ultrasonografi
   Bila ditemukan  aliran darah dalam arteri renalis diantara kedua ginjal asimetri  dianggap ste-
   nosis  arteri renalis

●.Magnetic resonance angiography  
   Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat perbedaan dalam  struktur ( diameter) dari  pembu-  
   luh darah ginjal. Bila asimetri ,petunjuk stenosis arteri renalis. 

Angiografi Renal vein renin activity    
   Sampel darah diambil dari kedua vena renalis dan vena cava inferior ,untuk pemeriksaan  
  aktivitas  renin plasma  dari masing-masing ginjal.        
   Bila ratio aktifitas renin 1,5 :1 atau lebiih diantara kedua ginjal, ini merupakan diagnostik untuk  
   penyakit  reno vaskuler unilateral  dan merupakan indikasi untuk tindakan operasi   
Digital subtraction arteriography:
   Untuk melihat alliran kontras pada  masing-masing arteri renalis dan cabang-cabangnya pada   
   kedua ginjal  Bila   asimetri  ini  menunjukkan stenosis arteri renalis. 
  Pemeriksaan spesialistik lain-lain
   Untuk menentukan lokalisasi feokromositoma pemeriksaan yang dilakukan adalah   
  CT Scan atau magnetic resonance imaging (MRI)
 ● Metaidobenzylguanidine (MIGB) scan
 Untuk konfirmasi diagnosis Glomerulonefritis kronik secara histopatologi pemeriksaan yang di-   
 lakukan adalah biopsi ginjal
 Diagnosis vaskulitis sistemik seperti purpura Henoch-Schonlein dapat dikonfirmasikan dengan
 dijumpai gambaran  berupa leucocytoclastic vaskulitis pada biopsi kulit dari jaringan yang ter-   
 kena .
Untuk membantu dalam mendiagnosis anak remaja dengan  white-coat  hypertension  pemeriksaan yang dilakukan adalah
Ambulatory blood pressure monitoring
 Riwayat gangguan tidur (snoring atau obstructive sleep apneau)  pada remaja dengan obes da      
  pat diidentifikasi dengan pemeriksaan
● Polysomnography
Pengobatan  hipertensi
Pengobatan dapat  berupa pengobatan nonfarmakologik atau farmakologik.
Kedua jenis pengobatan ini direkomendasikan berdasarkan usia anak, derajat hipertensi, dan respon terhadap pengobatan.
Sasaran pengobatan adalah menurunkan tekanan darah dibawah 95 persentil untuk anak-anak dengan hipertensi esensial tanpa komplikasi, atau dibawah 90 persentil pada pasien hipertensi khronik yang berkaitan dengan penyakit ginjal kronik, faktor resiko kardiovaskuler atau hipertensi dengan kerusakan organ target.
1. Pengobatan nonfarmakologik
    Pengobatan nonfarmakologik lazimnya dilakukan pada anak remaja dengan hipertensi nonkrisis  ( hipertensi  esensial  derajat prahipertensi dan hipertensi derajat 1).
 1.1.Pengobatan terdiri dari  
   ●.Menurunkan berat badan
      Pada anak-anak remaja hipertensi dengan  kelebihan  berat atau obes, menurunkan  berat  ba-    
      dan merupakan hal yang  penting dalam menurunkan tekanan darah. Penurunan  indeks masa  
      tubuh sekitar 10% dapat  menurunkan  tekanan darah 8 – 12 mm Hg. Penurunan  berat  badan  
      pada anak obes dapat pula  mengurangi  gejala gangguan tidur seperti ngorok atau obstructive   
      sleep  apneu.
   ● Melakukan aktifitas fisik yang teratur antara lain dengan senam aerobik seperti  jalan santai,naik   
      sepeda,dan berenang.             
   ● Restriksi makanan yang banyak  mengandung lemak
   ● Diit rendah garam dengan  jumlah sekitar1,2 grm/hari untuk anak usia 4 – 8 tahun dan1,5 g/ha-    
       ri  untuk anak yang lebih tua. 
   ● Makanan  harus  mengandung cukup kalsium,,magnesium, kalium.    
   Hindari merokok,minum alkohol dan minum obat yang dapat meningkatkan tekanan darah.
  Mengurangi stress dengan cara meditasi atau yoga.
       Anak remaja dengan prahipertensi selama menjalani pengobatan  non  farmakologik tekanan      
   darahnya perlu diukur paling kurang sekali 6 bulan.Umumnya bila pengobatan nonfarmakologik       
   dilakukan secara teratur maka cara ini dapat menurunkan tekanan darah  mencapai derajat nor-
   mal ( < 90 persentil menurut umur jenis kelamin  dan persentil tinggi badan). 
   Bila pada evaluasi nilai tekanan darah naik dan  menetap  diatas  95 peresentil  (derajat 1)  anak       
   atau remaja tersebut perlu dievaluasi ulang setiap 1 – 2  minggu. Bila pada evaluasi anak/remaja
   belum menunjukkan gejala-gejala hipertensi, dalam jangka waktu 1 bulan anak tersebut perlu
   dirujuk ke dokter spesialis anak konsultan atau kerumah sakit terdekat untuk mencari              kemungkinan  apakah penyebab hipertensi berhubungan dengan hipertensi sekunder, disamping   
 mencari faktor komorbit terhadap penyakit kardiovaskuler dan kerusakan pada  organ target.
 Pemberian obat antihiperternsif oral dapat dimulai.. Bila disertai gejala-gejala atau kenaikan tekanan darah berada pada derajat 2,penderita harus segera dirawat.
2. Terapi farmakologik 
Beberapa jenis obat antihipertensi yang lazim digunakan untuk pengobatan hipertensi pada orang dewasa telah digunakan pula untuk pengobatan hipertensi pada anak-anak Indikasi pengobatan farmakologik pada anak dengan hipertensi adalah hipertensi simptomatik,hipertensi sekunde,hipertensi dengan kerusakan organ target,hipertensi dengan diabetes,hipertensi derajat 1 yang menetap walaupun telah diobati dengan pengobatan non-farmakologik.
 Umumnya obat- obat yang lazim digunakan adalah golongan angiotensin converting enzyme inhibitors (ACE Inhibitors), angiotensin reseptor blockers(ARBs) ß-blockers, calcium channel  blockers, dan diuretik ( Tabel 8).
Tabel 8 Obat-abat anti hipertensi oral  yang lazim digunakan pada anak dengan hipertensi kronik.
Golongan
Jenis
Dosis
Interval
DosisMaksimal
Komentar/Efek Samping
ACE inhibitors











ARB,s

Kaptopril







Lisinopril

Enalapril

Losartan   
0,3-0,5mg/kg per kali






0,07mg/kg/hari/ dibagi 2 dosis
0,08mg/kg/hari, dibagi 2 dosis
0,7mg/kg/hari-50mg/hari
2-3 kali/hari







2 kali/hari

2 kali/hari

1 kali/hari
2mg/kg/kali atau 6/hari






40mg / hari

40 mg/hari

1,4mg/kg/hari-100 mg/hari
Batuk,gangguan pengecap,ruam pada kulit netropenia, hiperkalemia
Hipotensi
Kontraindikasi: Insufisiensi ginjalberat,stenosis arteri renalis bilateral
Samadengankaptopril

Samadengan kaptoril

Hipotensi, kontraindikasi pada wanita hamil
ß-blocker       
Propranolol 
0,5–1mg/kg/hari, dibagi 2-3 dosis
2 kali/hari
5 mg/kg/hari
Bradikardia,bronchospasm
Kontra-indikas : asthma
Calcium channel blocker                   
                                                                                                                     
                                                                                                             
Nifedipin



Amlodipin   
0,25-0,5mg/kg /kali     


Anak usia
6-17tahun 2,5-5 mg/hari
Tiap 4 - 6 jam



1 kali/hari
10 mg/dosis/hari



10 mg/hari
Komentar:Hanya untuk hipertensi krisis.
Hipotensiakut,flushing,takhi- kardi, sakit kepala, edema
Diuretik
Hidroklorotiazid



Furosemid


Spirinolakton
1 – 2mg/kg/ hari, dibagi 2 – 3dosis


1 – 2 mg/kg/hari, dibagi 2- 3 dosis

1 mg/kg/kali
2 -3 kali/hari



1- 2 kali/hari


1 – 2 kali/hari

50 mg/hari



6 mg/kg/hari


3,3 mg/kg/hari-100 mg/hari

Hipovolemia,hipoka-
lemia


Hipovolemia,hipokalemia, hioponatremia, gangguan pendengaran
Hiperkalemia

 Pemilihan dari obat yang digunakan pada terapi awal tergantung dari derajat beratnya hipertensi, keadaan spesifik pasien. dan penyakit yang mendasarinya.Umumnya  anak-anak hipertensi  dengan  diabetes  dan mikroalbuminuri atau penyakit ginjal dengan proteinuri obat antihipertensi yang  lazim digunakan adalah golongan ACE inhibitors atau ARBs  sedang  pada  anak-anak  dengan hipertensi yang disertai dengan migraine  headache  dianjurkan  pemakaian  ß-blockers, atau calcium channel blockers .Pengobatan dimulai dengan 1 macam obat dan diberikan dengan dosis rendah, kemudian dinaikkan berangsur-angsur hingga efek terapeutik tercapai, atau timbul  efek samping, atau dosis maksimal tercapai.
Jika tekanan darah tidak berhasil diturunkan,  dapat ditambahkan obat anti hipertensi golongan lain.Bila dengan 2 macam obat tekanan darah tidak berhasil diturunkan,kemungkinan pasien menderita hipertensi sekunder, dan  perlu dirujuk kedokter spesialis anak konsultan ginjal anak (SPAK)/ atau kerumah sakit yang mempunyai fasilitas lengkap.

2.1.Pengobatan hipertensi krisis
Hipertensi krisis jarang dijumpai pada masa anak-anak. Prevalensinya kurang dari 0,1 %.
Bila gangguan ini tidak diobati dapat menimbulkan bahaya yang mengancam kehidupan sebagai akibat kenaikan yang ekstrim dari tekanan darah.
Batasan hipertensi krisis adalah nilai Td S/Td D >180/120 mm Hg) atau Td S/Td  D 1,3 – 1,5 kali 95 persentil  menurut umur gender, dan tinggi badan dengan atau tanpa disertai kerusakan atau gangguan fungsi akut atau sedang berlangsung dari organ-organ target ( otak, mata jantung dan ginjal) 
Hipertensi krisis dibagi menjadi :
●Hipertensi urgensi  keadaan hipertensi berat yang  belum menimbulkan gangguan fungsi  atau   
   kerusakan akut dari organ target.
   Hipertensi urgensi bila tidak diobati,  secara  progresif dapat  berkembang  menjadi  hipertensi       
   emergensi.
●Hipertensi emergensi adalah keadaan hipertensi berat yang menimbulkan kerusakan akut atau   
  sedang berlangsung dari organ target.
Penyebab  yang lazim dari hipertensi krisis  pada  anak-anak adalah hipertensi sekunder yang     
disebabkan  antara lain oleh GNAPS, sindrom hemolitik uremik, pielonefris kronik yang  berhu-      bungan  dengan refluk nefropati atau uropati obstruktif, drug abuse, glomerulonefritis kronik, hi- pertensi renovaskuler, feokromositoma dan trauma kepala.
Keberhasilan pengobatan dari hipertensi krisis tergantung pada  pengenalan yang  cepat  dan pengobatan yang cocok  untuk mencegah komplikasi.
Pada  hipertensi urgensi penurunan tekanan darah dilakukan dalam  waktu beberapa jam  sam- pai beberapa hari ( 12 – 24 jam), lazimnya dengan menggunakan obat anti hipertensi oral seperti nifedipin,kaptopril atau propranolol.Penderita biasanya tidak memerlukan perawatan intensif, dan dapat berobat jalan bila tekanan darahnya sudah turun dan stabil.
Pada keadaan hipertensi emergensi tekanan  darah perlu diturunkan segera, dalam waktu bebe- rapa menit sampai beberapa jam untuk mencegah atau membatasi kerusakan pada organ target dengan menggunakan obat antihipertensi parenteral dan dengan pengawasan yang ketat
Sasaran pengobatan tidak segera mengembalikan tekanan darah pada nilai normal, tapi menu-runkannya pada batas yang aman.
Penurunan yang terlalu cepat tidak dianjurkan karena  menimbulkan :
◙ Hipotensi tiba-tiba,
◙ Kegagalan mekanisme autoregulasi,
 Iskemia otak dan organ visera.  

Prinsip  penanganan hipertensi emergensi adalah sebagai berikut:
1. Menurunkan tekanan darah segera.
● Pasien sebaiknya dirawat diruang intensif, agar penurunan tekanan darah dapat dipantau se-  
   cermat mungkin, demikian pula tanda-tanda vital yang lain seperti denyut nadi, frequensi per-  
   nafasan .
● Pasang 2 intra venous line, satu untuk larutan  yang mengandung obat antihipertensi,satunya
   lagi larutan garam fisiologik, guna mengantisipasi  jika terjadi hipotensi akut  sebagai  dampak          
   penurunan tekanan darah yang terlalu cepat.
●.Hitung perbedaan tekanan darah anak pada saat itu dengan dengan TD 95 persentil anak ter- 
    sebut.
 Turunkan TD 25 – 30% dalam 6 jam pertama, dan selanjutnya 25 – 30% dalam 24 – 36 jam,   seterusnya dalam48- 72 jam
●Gunakan obat antihipertensif parenteral yang bekerja cepat dan mudah dititrasi sepert labetalol, natrium  
nitroprusid, nikardipin dan   Obat-obat  lain yang  dapat juga digunakan adalah diazok-  sid, hidralazin, klonidin , esmolol.
Natrium nitroprusid diberikan melalui pompa infus dengan dosis yang dititrasi, 0,5 - 8 g/kgbb/ menit. Penggunaan obat ini memerlukan pengawasan ketat karena dapat menimbulkan berba-
gai komplikasi antara lain hipotensi akut dan keracunan sianida/ tiosianat
Diazoksida diberikan secara intravena dengan dosis 1 - 5 mg/kgbb secara  bertahap.atau  me- lalui infus tetes dengan dosis 0,25-5mg/kg/ menit.Respons obat ini sangat cepat dalam menu-runkan tekanan darah.Bila tidak dimonitor secara ketat  dapat  timbul  hipotensi akut,  iskemia otak,dan organ visera. Efek samping lain adalah timbulnya hiperglikemia
 Pada tabel 9 dapat  dilihat beberapa jenis obat antihipertensi parenteral , mekanisme kerja, dosis, cara pemberian beserta  efek samping yang mungkin terjadi  pada  pemakain obat ini dalam menangani kasus-kasus hipertensi emergensi pada ana















Jenis

Golongoan
Dosis
Cara pemberian
Onset kerja
Lama kerja
Efeks samping
Labetalol


a dan ß reseptor blockers
 0,5- 3mg/ kg/   jam              
IV
5 – 10 menit

2 – 3 jam

Bradikardia
Kontra Indikasi: Asthma

Natrium nitroprusida
 Vasodilator                                            
                                                          


0,5-8 mg /                                                
  kg/ menit                                                      
IV(infusepompa)
Dalam detik

Waktu paruh  beberapa  detik

Hipotensi
Aliran Darah otak­,TIK ­ Keracunan sianida/ tiosianat

Enalapril 

Angiotensin converting enzyme inhi- bitor (ACEI)


0,005- 0,01 mg/ kg / 8-24 jam

IV
Dalam 15 menit

12 – 24 jam              


Batuk, insufisiensi ginjal
Jgndigunakan pada stenosis arteri renalis bilateral

Nikardipin

Calcium channel bocker
1 - 3mg/kg/ menit

IV  infuse
Dalam  menit



Waktu paruh 10 – 15 menit

Hipotensi, aliran darah  otak­ Reflek takikardia, edema


Diazoksid


Hidralazi
Vasodilator


Vasodilator
1-5mg/kg
 0,25-5mg/kg/ menit
 0,1-0,5 mg/kg      
IV bolus
infus

IV
Dalamdetik
1 – 3 menit

10 -30meni

8 – 24 jam


4 – 12 jam

Hiperglikemia, hipotensi

Flushing, edema, hipotensi
Takikardi,sakit kepala

Klonidin

Central a  blocker
2 – 6 mg/ kg /menit dalam 100  ml dektro- ml
dektrsa5% 
Infus tetes
10 menit

3 – 7 jam

Hipertensi rebound bila dihentikan mendadak, Mengantuk.

Esmolol
ß-adrenoresep- tor blocker
50-300 mg/kg/min
Infus tetes
Dalam detik
10- 20 menit

Bradikardia,Tidak boleh diberikan pada asthma
Tabel 9.  Obat-obat antihipertensi untuk Pengobatan Hipertensi emergensi



































Tabel 9.  Obat-obat antihipertensi untuk Pengobatan Hipertensi emergensi

●Gunakan obat antihipertensif parenteral yang bekerja cepat dan mudah dititrasi sepert labetalol, natrium  
nitroprusid, nikardipin dan   Obat-obat  lain yang  dapat juga digunakan adalah diazok-  sid, hidralazin, klonidin , esmolol.
Natrium nitroprusid diberikan melalui pompa infus dengan dosis yang dititrasi, 0,5 - 8 g/kgbb/ menit. Penggunaan obat ini memerlukan pengawasan ketat karena dapat menimbulkan berba-
gai komplikasi antara lain hipotensi akut dan keracunan sianida/ tiosianat
Diazoksida diberikan secara intravena dengan dosis 1 - 5 mg/kgbb secara  bertahap.atau  me- lalui infus tetes dengan dosis 0,25-5mg/kg/ menit.Respons obat ini sangat cepat dalam menu-runkan tekanan darah.Bila tidak dimonitor secara ketat  dapat  timbul  hipotensi akut,  iskemia otak,dan organ visera. Efek samping lain adalah timbulnya hiperglikemia. Pada tabel 9 dapat  dilihat beberapa jenis obat antihipertensi parenteral , mekanisme kerja, dosis, cara pemberian beserta  efek samping yang mungkin terjadi  pada  pemakain obat ini dalam menangani kasus-kasus hipertensi emergensi pada anak. Bila tekanan darah sudah turun dan stabil obat  antihi- pertensif parenteral dapat  dihentikan dan  selanjutnya diganti dengan obat antihipertensi oral.
Salah  satu  bentuk  hipertensi emergensi yang dapat dijumpai  pada anak-anak adalah hiper- tensi  ensefalopati.Dalam penanganannya obat yang lazim kami gunakan adalah klonidin atau nifedipin..
1.Klonidin
Klonidin adalah golongan central a  blocker merupakan  obat  antihipertensi yang  cukup  poten  dalam menurunkan tekanan darah pada anak-anak dengan hipertensi ensefalopati.Obat ini mu- dah didapat, harga terjangkau dan efeknya terhadap penurunan tekanan darah cukup memuas- kan. Didalam beberapa literatur pemakaian obat ini  pada  anak dengan hipertensi  ensefalopati kurang  disenangi,karena efek sedasi yang ditimbulkannya, sehingga mengaburkan gejala-geja-  EH yang berkaitan dengan penurunan kesadaran.  Meskipun demikian dalam pemakaian kloni- din pada pengobatan hipertensi ensefalopati, kami tidak  menemukan kesulitan.
Pada pengobatan hipertensi ensefalopati  dengan klonidin cara yang digunakan adalah klonidin dilarutkan dalam 100 ml glukosa 5% dan  diberikan  secara infus dengan tetesan  mikro  (mikro-drip). Dosis awal klonidin mikrodrip adalah 0.002 mg/kgbb/8 jam atau 12 tetes mikrodrip per me- menit de- ngan dosis maksimal 36 tetes mikrodrip  per menit (3 kali lipat dosis awal  atau  0,006 mg/kgbb/8 jam. Disamping obat ini biasanya  ditambahkan pula diuretik furosemid dengan dosis 1-2 mg/kg/ /kali, diberikan 2-3  kali  sehari.Tekanan darah diukur  secara  berkala  setiap 30 me- menit sampai tekanan darah diastolik <100 0="0" 2="2" 3kali="3kali" bb="bb" dan="dan" darah="darah" diberikan="diberikan" ditambahkan="ditambahkan" dosis="dosis" jam="jam" kali="kali" kaptopril="kaptopril" kemudian="kemudian" kg="kg" mg="mg" mmhg="mmhg" sampai="sampai" selanjutnya="selanjutnya" setiap1-3="setiap1-3" span="span" stabil="stabil" style="mso-spacerun: yes;" tekanan="tekanan"> sehari. Selanjutnya
 dosis klonidin  diturunkan secara bertahap lalu dihentikan, sedang kaptopril diteruskan Bila dengan klonidin drip dosis inisial tekanan darah belum turun, dosis tetesan kloni- din  dinaikkan  6 tetes/menit  setiap 3 jam  sampai  tekanan darah  diastolik  turun  dibawah 100  mm Hg atau tercapai  dosis maksimal  ( 36 tetes mikro/menit) Kemudian ditambahkan  kaptopril oral dosis 0,3 mg/kgbb/kali 2-3 kali sehari (dosis maksimal kaptopril  2 mg/kgbb/kal).
 Bila tekanan darah turun di bawah 100 mmHg, tetesan klonidin diturunkan bertahap.Bila stabil stabil klonidin drip dihentikan, kaptopril oral diteruskan Bila tekanan darah belum turun juga da- pat ditambahkan propranolol atau alfa-metil dopa.

2.Nifedipin
Nifedipin merupakan salah satu obat antihipertensi golongan  penghambat jalur kalsium saat ini mulai banyak digunakan untuk pengobatan anak-anak dengan  hipertensi krisis, karena pembe- riannya mudah, efektifitasnya memuaskan dan tidak memerlukan perawatan  intensif. Untuk pe
ngobatan hipertensi ensepalopati obat ini diberikan secara sublingual dosis 0.1mg/kg/kali.Biasa nya obat ini diberikan bersama-sama  dengan diuretik furosemid dengan dosis 1-2 mg/kg bb/kali,
2 kali sehari. Tekanan darah diukur setiap 5 menit  pada  15 menit pertama, lalu setiap 15 menit
pada 1 jam pertama, selanjutnya tiap 30 menit sampai  tekanan  darah  diastolik < 100 mm Hg,  selanjut-setiap 1-3 jam sampai tekanan darah stabil
Bila tekanan darah diastolik tidak turun dibawah 100 mm Hg, dosis dinaikkan 0,1 mg/kgbb/kali setiap 5 menit pada 30 menit pertama, lalu setiap 15 menit pada 1 jam, selanjutnya tiap 30 me- nit sampai tekanan darah diastolik turun di bawah 100 mmHg,  Dosis maksimal 10 mg/kali.Bila tekanan darah diastolik sudah < 100 mmHg,  diberikan  nifedipin  oral  dengan dosis  0,2 – 0.5 mg/kgbb , dibagi 3-4 dosis/hari. Bila dengan  nifedipin  dosis  maksimal  tekanan darah diasto-tolik belum turun di bawah 100 mmHg, ditambahkan kaptopril oral dosis 0,3 mg/kgbb/kali diberikan 2-3 kali sehari dengan dosis maksimal kaptopril 2 mg/kgbb/kali.
Bila tekanan darah belum turun juga, dapat ditambahkan obat beta bloker atau alfa-metil dopa.
Selain pemberian obat antihipertensi,dilakukan juga terapi suportif antara lain:
● Koreksi, gangguan elektrolit dan asam basa
● Mengatasi kejang dengan pemberian obat antikonvulsan,
●Oksigenisasi dan  pemberian nutrisi yang cukup.

2. Cari komplikasi dan segera obati.
 Komplikasi kerusakan organ target yang biasa dijumpai pada anak dengan hipertensi emergen-   
 si antara lain adalah
■ Gagal jantung kongestif.
   Obat antihipertensi yang digunakan adalah:
   □Furosemide, natrium nitroprusid, dan dilanjutkan dengan kaptopril oral.
   □O2,  tourniquet and morfin  
   □ Restriksi cairan

■ Gagal ginjal akut
    Obat antihipertensi yang diberikan dapat berupa
    ● Natrium nitropruside and furosemide intra-vena ( harus hati-hati terhadap bahaya
 Intoksikasi tiosianat atau sianida.
   Obat lain yang dapat juga digunakan adalah:   
     Labetalol atau nifedipin + furosemid
      Pengobatan suportif lainnya adalah restriksi cairan,koreksi ganguan elektrolit dan asam-
        basa , oksigen intra nasal.
        Bila pengobatan konservatif gagal lakukan dialisis
3. Cari  penyebab dan segera obati.

 ■ Feokromositoma
 Pengabatan definitif adalah operasi.      
Sebelum tindakan operasi dilakukan tekanan darah perlu diturunkan dengan pemberian obat a- adrenergic blocker yaitu  phenoxybenzamine dengan dosis 2,5 mg secara oral tiap 12 jam.sela-
ma 10 hari – 2 minggu  untuk  mencegah timbulnya hipertensi  krisis saat  operasi  berlangsung.
Dosis obat ditingkatkan setiap 2 hari sampai tercapai dosis maksimal, atau penurunan  tekanan
darah yang adekuat Bila dalam pengobatan ditemukan efek samping berupa hipotensi pasien di sarankan untuk  minum yang banyak dan masukan garam yang  berlebih.  Bila timbul efek sam-ping berupa takhikardia, atau arritmia diberikan tambahan obat  ÃŸ blocker seperti   propranolol
Pasien  feokromositoma   dengan hipertensi derajat 2 yang  tidak terkontrol, atau  dengan hiper- tensi emergensi. untuk  menurunkan  tekanan darah diobati dengan  pentolamin yang diberikan 
secara intra vena. Dosis awal adalah 1µg /kg/menit.Dosis dapat dinaikkan secara berangsur-ang
sur mencapai dosis maksimal 7 µg/kg/ menit, hingga penurunan tekanan darah yang  diinginkan terjadi, kemudian  dilanjutkan  dengan  phenoxybenzamine oral, dosis 2,5 mg /kali diberikan dua  kali sehari.     
 Penyebab hipertensi krisis lain yang memerlukan tindakan operatif antara lain adalah:
■Koarktasio aorta
■ Stenosis arteri renalis unilateral
■ Pielonefritis kronik dengan parut ginjal unilateral
■Ginjal dysplasia
■Tumor Wilms
             




Daftar Pustaka
1.Blumenthal S, Epps RP, Heavenrich R, et al. Report of the task force on blood pressure   
   control in children. Pediatrics 1977; 59:1-11,797-820.
2.National Heart and Lung Institute:  Report of the second Task Force on  Blood  Pressure    
    Control in Children. Pediatrics 1987; 79: 1-25
3.National High Blood Pressure Education  Program Working Group on  High  Blood  Pressure   
    Control in Children  and   Adolescents:The fourth report on diagnosis, evaluation and  
    treatment of high blood pressure in children and adolescents. Pediatrics 2004, 114: 555 - 76
5. Luma BG, and Spiotta TR: Hypertension in Children and Adolescents. Am Fam Physician 2006;73: 1158-68
6.Bahrun D:Hipertensi sistemik . Dalam Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO ( Penyunting) Buku Ajar    
   Nefrologi Anak ;Edisi 2; Jakarta IDAI; 2002; hal .242 -90
7. Bagga A , Jain R, Vijayakumar M, Kanitkar M, Ali U.: Evaluation and Management of Hypertension,
    Indian Pediatrics 2007; 44 : 103 - 121
8..Cruz RE, Ettinger LM: Hypertension. Tersedia dalam  http://www.emedicine.com/PED/topic1097.htm
9. ld LG and Corey H.: Hypertension in Childhood .  Pediatr. Rev. 2007; 28; 283-298
10.Goonasekera CDA, Dillon MJ: Hypertension in Children. Saudi J Kidney Dis Transpl 1999; 10: 313-24   
 11.Temple ME and Nahata MC. : Treatment of Pediatric Hypertension . Pharmacotheraphy 2000; 20(2): 140-150
12. Adelman  RD, Coppo R,Dillon Mj : The Emergency Management of severe hypertension.
    Pediatr Nephrol 2000; 14 : 420- 427   
13. Vaidya C, Ouelette JR.: Hypertensive Urgency and Emergency. Hospital Physician March 2007
   Tersedia dalam    www.turner-white.com
 14. Varon J and Manik EP: The management of hypertensive crises. Critical Care 2003;7: 374-384.
 15. Vaughan CJ, Delanty N .: Hypertensive emergencies. Lancet 2000, 356: 411-417
 16. Gardner JG and Lee K: Hyperperfusion syndrome: Insight into the Pathophysiology and treatment of   
   Hypertyensive Encephalopathy. CNS Spectr, 2007 ; 12 (1): 35 -42.
17. Alatas H, Hipertensi Ensefalopati  dalam  Rauf R, Albar H, Taufik AS, Palupessy NM ( Penyunting):       
      Kegawatan Pada Penyakit Ginjal Anak. Workshop Sehari; UKK Nefrologi IDAI Makassar, 2006; 17-28.
18. Jones KM, Engelhoff JC , Patterson RJ .: Hypertensive Encephalopathy  in Children
      AJNR 1992; 379-383.   
 19. Chulananda DA, Goonasakera and Dillon MJ .: The child with hypertension  dalam Webb N,Postlethwaite    
      (Penyunting); Clinical Paediatric Nephrology 3rd  ed.  ,New York; Oxford, 203 :151-161
20.Kher KK: Hypertension. Dalam Kher MK, Makker SP (Penyunting ) Clinical Pediatric Nephrology
     NewYork, Mc Graw Hill 1994, 323-376   
























Lampiran 1
Blood Pressure Levels for Boys by Age and Height Percentile

                          BP*
 Age             Percentile
(Years)      



Systolic BP (mmHg)
 
Percentile of Height

5th   10th  25th  50th     75th     90th  95th


Diastolic BP (mm Hg)

Percentile of Height

5th    10th    25th  50th     75th    90th   95th
 1                           50th
                      90th
95th
99th                  
 80    81    83    85      87      88    89        
 94    95    97    99    100    102  103                     
 98    99   101  103   104    106  106                                                                                  
106  106  108  110   112    113  114
34     35     36     37       38     39     39
49     50     51     52       53     53     54
54     54     55     56       57     58     58
61     62     63     64       65     66     66 
 2                  50th
                              90th
                              95th
                              99th                  
  84    85    87  88      90        92    92
  97    99  100 102    104     105  106
101   102 104 106    108     109  110
109   110 111 113    115     117  117
 39   40     41     42        43     44      44
54    55    56      57        58     58      59
59    59    60      61        62     63      63
66    67    68      69        70     71      71


3                            50th 
                              90th
                              95th
                              99th           


86       87    89   91    93        94    95
100   101  103 105   107     108  109
104   105  107 109   110     112  113  
111   112  114 116   118     119  120


44    44     45     46        47    48      48
59    59     60     61        62    63      63
63    63     64     65        66    67      67
71    71     72     73        74     75     75


4.                           50th 
                              90th
                              95th
                              99th           
              
  88     89    91    93   95        96   97
102   103   105 107  109     110  111
106   107   109 111  112     114  115
113   114   116 118  120     121  122


47    48      49    50        51    51      52
62    63      64    65        66    66      67
66    67      68    69        70    71      71
74    75      76    77        78    78      79


5                            50th 
                              90th
                              95th
                              99th           


  90     91    93   95   96       98    98
104   105  106 108  110     111  112
108   109  110 112  114    115   116
101   102  104 106  108    109   110


50    51      52    53         54    55     55
65    66      67    68         69    69     70
69    70      71    72         73    74     74
59    59      60    61         62    63     63


 6                           50th
                              90th 
                              95th
                              99th        

  
  90     91    93     95   96      98   98
105    106  108  110  111   113  113
109    110  112  114  115   117  117
 117   118  120  122  124   125  126



50    51       52   53        54    55     55
68    68       69   70        71    72     72
72    72       73   74        75    76     76
82    82       83   84        85    86     86



 7                           50th 
                              90th 
                              95th 
                              99th 


   92    94     95     97     99   100  101
 106   107   109  111   113   114  115
 110   111   113  115   117   118  119
 117   118   120  122   124   125  126


55    55       56   57        58    59    59
70    70       71   72        73    74    74
74    74       75   76        77    78    78
82    82       83   84        85    86    86


8                           50th  
                             90th 
                             95th 
                             99th 


 94       95     97     99  100   102 102
107    109  110    112  114   115   116 
111    112  114    116  118   119  120
119    120  122    123  125   127  127


56    57       58   59         60    60   61
71    72       72   73         74    75   76
75    76       77   78         79    79   80
83    84       85   86         87    87   88


9                           50th 
                             90th 
                             95th
                             99th  


95       96     98    100  102   103  104   109    110   112   114  115   117   118
113    114   116   118  119   121   121
120    121   123   125  127  128   129


57    58        59  60         61    61    62
72    73        74 75         76    76     77
76    77        78 79          80    81    81
84    85        86  87         88    88    89


10                         50th
                             90th 
                             95th 
                             99th                               


97        98   100   102  103  105    106
111     112  114   115   117 119    119
115     116   117  119   121 122   123   122     123   125  127   128 130   130





58    59        60 61          61    62     63
73    73        74 75          76    77     78
77    78        79 80           81    81    82
85    86        86 88           88    89    90

*BP=Blood Pressure
Dikutip dari  (NHBPEP: Pediatric 2004, 114: 555-76)





Blood Pressure Levels for Boys by Age and Height Percentile (Continued)



                               BP*
  Age                  Percentile
(Years)      



   Systolic BP (mmHg)

   Percentile of Height
5th     10th    25th    50th     75th     90th     95th



Diastolic BP (mm Hg)

Percentile of Height
5th      10th      25th    50th     75th      90th    95th
11                         50th 
                             90th 
                             95th 
                             99th 


 99  100     102   104     105      107     107
113 114     115   117    119      120      121
117 118     119   121    123      124      125
124 125     127   129     130     132      132


59      59        60      61       62      63      63
74      74        75     76        77      78      78
78      78        79     80        81      82      82
86       86        87    88        89      90      90


12                         50th
                             90th
                             95th
                             99th


 101 102     104  106      108     109      110
 115  116     118 120      121      123    123 
 119  120    122 123       125      127    127
126   127    129 131       133      134    135


59       60         61    62      63       63      64
74       75         75    76      77       78      79 78       79         80    81      82       82      83
86       87         88    89      90      90       91


13                         50th
                             90th
                             95th
                             99th


104 105      106 108       110     111    112
120 121      123 125       126     128    128
121 122      124 126       128     129    130
128 130      131 133       135     136    137


60       60        61    62       63      64       64
75       76       77     78        79     79       80
79       79       80     81        82     83      83
87       87       88     89        90     91      91


14                         50th
                             90th
                             95th
                             99th


106 107      109 111       113     114    115
120 121      123 125      126     128    128
124 125      127 128       130     132    132
131 132      134 136       138     139    140 


60      61        62     63       64      65      65
75     76         77     78      79      79       80
80     80        81      82      83      84       84
87     88        89      90      91      92       92


15                         50th
                             90th
                             95th
                             99th


109 110      112 113       115     117    117
122 124      125 127       129     130    131
126 127      129 131       133     134    135
134 135      136 138       140     142    142


61     62        63      64     65       66        66
76     77        78      79     80       80        81
81     81        82      83     84       85       85
88     89        90      91     92       93       93


16                         50th
                             90th
                             95th
                             99th


111 112      114 116       118     119    120
125 126      128 130       131     133    134
129 130      132 134       135     137    137
136 137      139 141       143     144    145


63     63        64      65     66       67       67
78     78        79      80     81       82       82
82     83        83      84     85       86       87
90     90        91      92     93       94       94


17                         50th
                             90th
                             95th
                             99th


114 115      116 118       120     121    122
127 128      130 132       134     135    136
131 132      134 136       138     139    140
139 140      141 143       145     146    147
65    66        66      67      68       69       70
80    80        81      82      83       84       84
84    85        86      87      87       88       89
92    93        93      94      95       96       97




*BP=Blood Pressure
Dikutip dari  (NHBPEP: Pediatric 2004, 114: 555-76)












Lampiran 2

Blood Pressure Levels for Girls by Age and Height Percentile

                          BP
 Age             Percentile
(Years)      



Systolic BP (mmHg)

Percentile of Height
5th   10th  25th  50th     75th     90th  95th


Diastolic BP (mm Hg)

Percentile of Height
5th    10th    25th  50th     75th    90th   95th

1                            50th
90th                 
                              95th
99th

83    84   85    86       88         89    90
97    97   98   100     101       102  103
100  101 102 104     105      106   107
108 108  109 111     112      113   114

38    39      39    40        41     41      42
52    53      53    54        55     55      56
56    57      57    58        59     59      60
64    64      65    65        66     67      67

2                            50th
90th                 
                              95th
99th



85    85    87   88       89         91     91
98    99  100 101     103      104    105
102 103 104 105     107      108    109
109 110 111 112     114      115    116

43    44      44    45        46    46       47
57    58      58    59        60    61       61
61    62      62    63        64    65       65
69    69      70    70        71    72       72


3                           50th
90th                 
                              95th
99th


86    87    88  89       91         92      93
100 100 102 103    104       106    106
104 104 105 107    108       109    110
111 111 113 114    115       116    117


47    48      48    49        50    50       51
61    62      62    63        64    64       65
65    66      66    67        68    68       69
73    73      74    74        75    76       76


4                            50th
90th                 
                              95th
                              99 h


88    88    90   91      92         94      94 101 102 103 104    106       107    108
105 106 107 108    110       111    112  112 113 114 115    117       118    119


50    50      51    52        52    53       54
64    64      65    66        67    67       68
68    68      69    70        71    71       72
76    76      76    77        78    79       79


5                            50th
90th                 
                              95th
99th

89    90     91   93      94         95      96
103 103 105  106     107      109    109
108 109 110  111     113      114    115
114 114 116  117     118      120    120


52    53      53    54        55    55       56
66    67      67    68        69    69       70
72    72      73    74        74    75       76
78    78      79    79        80    81       81


6                            50th
90th                 
                              95th
99th

91    92    93    94       96       97      98       
104 105 106 108       109    110    111
108 109 110 111       113    114    115
115 116 117 119       120    121     122


54   54       55    56        56    57       58
68   68       69    70        70    71       72
72   72       73    74        74    75       76
80   80       80    81        82    83       83


7                            50th
90th                 
                              95th
99th
93    93    95   96         97     99      99
106 107  108 109      111  112     113
110 111 112 113       115  116     116
117 118 119 120       122  123     124
55   56        56    57        58   58        59
69   70        70    71        72   72        73
73   74        74    75        76   76        77
 81  81        82    82        83   84        84

8                            50th
                              90th
                              95th
                              99th



 95    95   96   98        99    100     101
108 109  110  111     113   114     114
112 112  114  115     116   118     118
119  120 121  122     123   125     125



57   57         57   58        59   60        60
71   71         71    72       73   74        74
75   75         75    76       77   78        78
82    82        83    83       84    85       86


9                            50th
                              90th
                              95th
                              99th


  96     97   98  100    101   102      103
110    110 112 113    114   116      116
114    114 115 117    118   119      120
121    121 123 124     125  127      127 


58    58        58    59       60    61       61
72    72        72    73       74    75       75
76    76       76     77       78    79       79
83    83       84     84       85     86      87


10                           50th
                               90th 
                               95th 
                               99th
                                               



98        99 100 102     103   104    105
112    112 114 115     116   118    118   116    116 117 119     120   121    122
123    123 125 126     127   129    129
59    59       59     60       61     62      62
73    73       73     74       75     76      76
77    77       77     78       79     80      80
84    84       85     86       86     87      88




*BP=Blood Pressure
Dikutip dari  (NHBPEP: Pediatric 2004, 114: 555-76)









Blood Pressure Levels for Girls by Age and Height Percentile (Continued)

                          BP*
 Age             Percentile
(Years)       


Systolic BP (mmHg)

Percentile of Height
5th      10th     25th    50th    75t   90th     95th


Percentile of Height


5th    10th    25th  50th    75th    90th   95th

11                      50th
                          90th
                          95th
                          99th



 100    101   102    103    105    106    107
114     114    116   117    118    119    120
 118    118   119     121   122    123    124
125     125   126    128    129    130    131



60     60     60    61       62     63      63
74     74     74    75       76     77      77
78     78     78    79       80     81       81
85     85     86     87      87     88       89


12                      50th
                          90th
                          95th
                          99th 


102   103     104    105    107    108   109
116    116     117    119   120    121   122
119    120     121    123   124    125   126
127    127    128     130   131    132   133


61      61     61    62       63     64      64
75      75     75    76       77     78      78
79      79     79    80        81    82      82 86       86    87    88        88    89      90


13                      50th 
                          90th  
                          95th 
                          99th


104   105     106    107   109    110    110
117   118     119    121   122    123     124
121   122     123    124   126    127     128
128    129    130    132   133    134     135


62       62    62    63        64    65      65
76       76    76    77       78     79      79
80       80    80     81      82     83      83
87       87    88     89      89     90      91


14                      50th
                          90th
                          95th
                          99th


106     106    107   109   110    111     112
119     120    121   122   124   125      125 
123     123    125   126   127   129      129
130     131    132   133   135   136      136


63       63    63     64      65     66      66
77       77    77     78      79     80      80
81       81    81     82      83     84      84
88       88    89     90      90     91      92


15                      50th
                          90th
                          95th
                          99th


107    108     109   110   111   113      113
120    121     122   123   125   126      127
124     125    126   127   129   130      131
131     132    133   134   136   137      138


64       64    64     65      66     67      67
78       78    78     79      80     81      81
82       82    82     83      84     85      85
89       89    90     91      91     92      93


16                      50th
                          90th
                          95th
                          99th


108     108     110   111   112   114     114  121     122     123   124   126   127     128
125     126     127   128   130   131     132  132     133     134   135    137  138     139


64       64    65     66      66     67      68
78      78     79     80      81     81      82
82      82     83     84      85     85      86
90      90     90     91      92     93      93


17                      50th
                          90th
                          95th
                          99th















108     109     110    111   113  114     115 122     122     123    125   126  127     128
125     126     127    129   130  131     132
133     133     134    136   137  138     139










64      65     65     66      67     67      68
78      79     79     80      81     81      82
82      83     83     84      85     85      86
90      90     91     91      92     93      93







BP*, blood pressure
Dikutip dari  (NHBPEP: Pediatric 2004, 114: 555-76)