Berdasarkan masalah itu tentunya seorang dokter dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pasiennya. Oleh karena itu seorang dokter harus terlebih dahulu mengetahui fungsi utama seorang dokter, yaitu:
- menerapkan peraturan umum/khusus kepada pasien
- membina interaksi dengan pasien secara luas dari membaur atau terbatas
- melibatkan emosi atau netral
- mengutamakan kepentingan diri atau bersama
- memandang manusia berdasar kualitas atau prestasinya.
- mendahulukan komunikasi secara efektif dengan pasien
- mendengarkan keluhan pasien
- menjawab pertanyaan dan menjelaskan situasi pasien
- memberi nasihat cukup sehingga pasien pun
- menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui pasien tentang penyakitnya
- suka berkata dan bersikap kasar
- kelelahan akibat kerja sehingga kehilangan minat menolong pasien
- masalah pribadi yang membebani diri
- menderita gangguan jiwa
- terlalu yakin melakukan sesuatu di luar kompetensi
- tdak percaya diri
- berkepentingan ganda
Keterampilan komunikasi yang perlu dikembangkan seorang dokter:
C = Comfort
A = Acceptance
R = Responsiveness
E = Empathy
Keterampilan komunikasi dan empati ini adalah pilar menerapkan etika dokter.A = Acceptance
R = Responsiveness
E = Empathy
Hubungan seorang dokter dan pasiennya ditentukan oleh seberapa jauh dokter bersedia terlibat dalam situasi emosional pasien dan menjga jarak dengan persoalan pasien.
Maka seorang Pasien juga perlu menjadi pasien yang pintar bagi dokternya, antara lain :
- memakai pakaian yang memudahkan dokter memeriksa
- memberitahukan keluhan secara lengkap
- sebaiknya bertanya dan mengetahui obat yang diberikan
- mampu mengobati pasien dengan teliti dan terampil
- mampu mendengarkan, menghormati pendapat pasien, berperilaku santun, dan penuh pertimbangan serta memberi nasehat tanpa menggurui
- mampu menyimpan rahasia, jujur, dan mempunyai integritas serta tetap memberikan asupan meski ilmu kedokteran tidak mampu menyembuhkan penyakitnya
- mampu mempertahankan hubungan yang luwes sehingga pasien mendapat penjelasan lengkap dan dilibatkan dalam keputusan tentang asuhan
Contoh Kasus: Copy-Paste dari: http://goe2n.wordpress.com/2007/11/05/tips-membina-hubungan-dengan-pasien/
0 comments:
Post a Comment