A. Penegakan Diagnosis:
1.
Tekanan intrakranial meninggi
2.
Transiluminasi kepala
3.
Ultrasonografi kepala jika ubun-ubun besar belum
menutup
4.
Rontgen kepala dan CT scan.
5.
Untuk mengetahui lokasi penyumbatan adalah
dengan menyuntikkan zat warna PSP ke dalam ventrikel lateralis dan menampung
pengeluarannya melalui pungsi lumbal untuk mengetahui penyumbatan ruang
subaraknoid.
6.
Uji PSP ginjal untuk mengetahui fungsi ginjal
B. Diagnosis Banding:
1.
Makrocephalus
2.
Tumor otak
C. Diagnosis Kerja
1.
Defenisi:
Hidrosefalus adalah keadaan patologis otak yang
mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinalis(CSS) dengan tekanan
intrakranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat
mengalirkan CSS.
2.
Klasifikasi:
a.
Hidrosefalus obstruktif,tekanan CSS yang tinggi
disebabkan obstruksi pada salah satu tempat antara pembentukan CSS oleh pleksus
koroidalis dan keluarnya dari ventrikel IV melalui foramen Luschka dan
magendie.
b.
Komunikans,yaitu bila tekanan CSS yang meninggi
tanpa penyumbatan sistem ventrikel.
Klasifikasi lain:
a.
Kongenital
b.
Didapat
3.
Etiologi:
Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS
pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi
dalam ruang subaraknoid.Akibat penyumbatan terjadi dilatasi ruangan CSS di
atasnya. Tempat yang sering mengalami obstruksi adalah foramen Monroi,foramen
Luschka dan magendie,sisterna magna dan sisterna basalis.
Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada
bayi dan anak adalah:
a.
Kelainan bawaan
i)
Stenosis akuaduktus sylvii
Penyebabterbanyak pada hidrosefalus bayi dan anak(60-90
%). Akuaduktus dapat merupakan saluran buntu sama sekali atau abnormal lebih
sempit dari biasa. Umumnya gejala hidrosefalus terlihat sejak lahir atau
progresif lebih cepat pada bulan-bulan pertama setelah lahir.
ii)
Spina bifida dan kranium bifida
Hidrosefalus pada kelainan ini biasanya berhubungan
dengan sindrom Arnold-Chiari akibat tertariknya medula spinalis dengan medula
oblongata dan serebelum letaknya lebih rendah dan menutupi foramen magnum
sehingga terjadi penyumbatan sebagian atau lokal.
iii)
Sindrom Dandy-Walker
Merupakan atresia kongenital foramen Luschka dan Magendie
dengan akibat hidrosefalus obstruktif dengan pelebaran sistem ventrikel
terutama ventrikel IV yang dapat sedemikian besarnya hingga merupakan suatu
kista yang besar di daerah fosa posterior.
iv)
Kista araknoid
Dapat terjadi kongenital tetapi dapat juga timbul akibat
trauma sekunder suatu hematoma.
v)
Anomali pembuluh darah
b.
Infeksi
c.
Neoplasma
d.
Perdarahan
4.
Manifestasi klinis
1.
Pembesaran tengkorak
2.
Muntah
3.
Nyeri kepala
4.
Edema papil saraf otak II
5.
Cracked pot sign
6.
Sunset sign
7.
Nistagmus
8.
Kelainan neurologis: gangguan kesadaran,motoris
dan kejang,kadang gangguan pusat vital
5.
Penatalaksanaan:
Pada sebagian besar penderita pembesaran kepala berhenti
sendiri(arrested hydrocephalus),mungkin
oleh rekanalisasi ruang subaraknoid atau kompensasi pembentukan CSS yang
berkurang.
Ada 3 prinsip pengobatan hidrosefalus:
a.
Mengurangi produksi CSS dengan merusak sebagian
pleksus koroidalis dengan tindakan reseksi atau koagulasi akan tetapi hasilnya
tidak memuaskan. Obat azetosolamid(Diamox) dikatakan mempunyai khasiat inhibisi
produksi CSS.
b.
Memperbaiki hubungan antara tempat produksi CSS
dengan tempat absorbsi yakni menghubungkan ventrikel dengan subarakhnoid.
c.
Pengeluaran CSS ke dalam organ ekstrakranial:
-
Drainase ventrikulo-peritoneal
-
Drainase lombo-peritoneal
-
Drainase ventrikulo-pleural
-
Drainase ventrikulo- ureterostomi
-
Drainase ke dalam antrum mastoid
-
Mengeluarkan CSS ke dalam vena jugularis dan jantung
melalui kateter yang berventil (Holter valve) yang memungkinkan pengaliran CSS
satu arah.
0 comments:
Post a Comment