Standar Penatalaksanaan Hepatitis


DEPARTEMEN IKA
RSMH PALEMBANG

Hepatitis
Kode ICD : B15 – B19
No Dokumen
………….
No.Revisi
……………..
Halaman :

Panduan Praktek
Klinis

Tanggal Revisi
………………..
Ditetapkan Oleh,
Ketua Divisi Infeksi
Dr. Yulia Iriani, Sp.A

Definisi

Proses terjadinya inflamasi dan atau nekrosis jaringan hati

Etiologi

Etiologi bermacam-macam, yaitu infeksi (virus, bakteri, atau parasit), obat-obatan, toksin, gangguan metabolik, kelainan autoimun. Penyebab tersering adalah infeksi virus.









Bentuk Klinis (Klasifikasi)

  • Berdasarkan etiologi :
  1. Hepatitis virus A
  2. Hepatitis virus B
  3. Hepatitis virus C
  4. Hepatitis virus D
  5. Hepatitis virus E

  • Berdasarkan perjalanan penyakit :
1.    Hepatitis akut
2.    Hepatitis kronis aktif
3.    Hepatitis kronis persisten
4.    Fulminan Hepatitis







Anamnesis

  • Klinis
-       Demam, sakit kepala
-       Anoreksia, mual, muntah
-       Ikterus, BAK warna kuning tua
-       Pruritus

  • Gejala Tambahan : perdarahan, kesadaran menurun
  • Perlu ditanyakan riwayat transfusi darah atau produk darah, operasi sebelumnya, pemasangan tattoo, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, riwayat penggunaan obat hepatotoksik (misalnya INH, nitrofurantoin, sulfonamid, obat anti kejang/epilepsi, NSAID seperti ibuprofen, dan parasetamol)


Pemeriksaan
Fisik

  • Perhatikan keadaan umum pasien, umumnya tampak sakit ringan. Keadaan umum yang berat disertai gangguan kesadaran mengindikasikan kemungkinan hepatitis akut yang berat/fulminan
  • Pemeriksaan fisik yang paling sering ditemukan adalah ikterus dan hepatomegali

  • Gejala tambahan :
-       Spider nevi
-       Hipertensi portal
-       Asites
-       Palmar eritema
-       Splenomegali 
-       Flapping tremor
-       Foetor hepatitis









Dasar Diagnosis
  • Hepatitis A

Bila ditemukan gejala klinis hepatitis dan pada pemeriksaan serologis didapatkan IgM Anti HAV (+), HBsAg (-) dan IgM anti HBc (-)

·         Hepatitis B
Bila ditemukan gejala klinis hepatitis dan pada pemeriksaan   serologis didapatkan  IgM Anti HAV(-), HBsAg (+), IgM anti HBc (+)
·         Hepatitis C : Klinis Hepatitis + Anti HCV (+)

·         Hepatitis D : Klinis Hepatitis, HBsAg (+), ditemukan delta antigen

·         Hepatitis E : IgM dan IgG anti HEV secara Western blot dan EIA. IgM anti HEV ditemukan 1 minggu setelah timbulnya gejala klinis












Pemeriksaan
Penunjang


















  • Laboratorium
-       Urine: bilirubin (+)
-       Darah: LFT abnormal, bilirubin total, SGOT, SGPT, Gamma GT, Alkaline fosfatase
  • Seromarker : IgM antiHAV, HbsAg, IgM antiHBc, anti HCV
  • USG hati
·         Hepatitis akut
SGOT dan SGPT meningkat hebat, lebih dari 50 kali
      Ratio =    = 0,7                       <1 span="span">
      Pemeriksaan PA : spotty necrosis
      Pemeriksaan serologis : HBsAg (-) bulan II-III penderita HBV
·         Hepatitis kronis aktif
      SGOT dan SGPT meningkat hebat lebih dari 10 kali
      Ratio =  = 1-3
Pada pemeriksaan PA (sel hepar mengalami nekrosis yang     luas  dan infiltrasi sel plasma dan mononuklear)
Pemeriksaan serologis: HBsAg (+), Anti HBe (-), HBeAg (+) setelah 3 bulan
·         Hepatitis kronis persisten
SGOT dan SGPT meningkat kurang dari 10 kali
Ratio = <1 span="span">
Serologis HBsAg (+), dan anti HBe (+), HBeAg (-) setelah 3 bulan
Diagnosis serologis hepatitis B kronis

HBsAg
HBeAg
IgM HBc
IgG HBc
Anti HBs
Anti HBe
DNA
Replicate
+
+

+
-

+
Non Repl
+


+

+
-
Flare up
+
+/-
+
+
-

+
PreCore mutant
+
-

+
-
+
+
           
·         Fulminan Hepatitis
Bila ditemukan gejala-gejala sebagai berikut:
-       Demam tinggi
-       Kesadaran menurun sampai koma
-       Manifestasi perdarahan
-       Hipertensi portal dan asites
-       Adanya asam amino dalam urine

       Pemeriksaan PA:
-       Necrosis submassive sel hepar
-       Infiltrasi sel mononukleus dominan
-       Acute yellow atrophy





Tatalaksana
  • Indikasi Rawat :
-       Bilirubin total >8 mg%
-       Bilirubin total < 8 mg % tetapi disertai salah satu gejala dibawah ini:
·   Ikterus lebih dari 2 minggu
·   Muntah hebat
·   Intake tidak masuk
·   Hiperpireksia
·   HBsAg (+)
·   SGOT-SGPT > 10 kali batas atas nilai normal
·   Perubahan perilaku/penurunan kesadaran akibat
    ensefalopati hepatitis fulminan
·   Relapsing hepatitis à untuk elaborasi faktor
    penyerta lain

  • Perawatan : isolasi dan tirah baring
  • Diet
-       Bila penderita tidak toleran terhadap diet biasa
                        Diet hepatitis:   70% karbohidrat, 20% protein,
                          10% lemak
-       Bila perlu IVFD dengan komposisi cairan yang sesuai
  • Medikamentosa
-       Hepatoprotektor
-       Roboransia
-       Pada cholestasis karena hepatitis B pemberian  prednison tidak dianjurkan lagi tetapi pada cholestasis karena hepatitis A masih dapat digunakan prednison dengan dosis 30 mg pada hari-hari pertama dan diturunkan secara bertahap paling lama sampai 3 minggu. Pada fulminan hepatitis pemberian protein dibatasi 0-1/2 gram perhari, antibiotika (Neomisin) untuk sterilisasi usus, kortikosteroid dosis tinggi, laksansia/enema.

·         Pengamatan
-       Jika selama waktu ikterus penderita masih panas harus dicari faktor penyebab lainya
-       Pemeriksaan laboratorium :
1.      Urine: bilirubin dilakukan 2 kali seminggu sampai hasil (-) 2 kali   berturut –turut
2.      Darah: pemeriksaan LFT dilakukan
Ø  Pada saat MRS
Ø  Secara berkala sampai 2 minggu sampai hasil normal
Ø  Apabila pemeriksaan bilirubin urine  hasilnya 2 kali (-) berturut-turut
Ø  Setelah lima hari pemberian kortikosteroid  pada penderitya cholestasis
Ø  Setiap bulan selama 6 bulan setelah penderita dipulangkan


-       Pemeriksaan serologis dilakukan
Ø  Setelah 2 minggu perawatan , klinis dan laboratories tidak ada kemajuan
Ø  Terdapat hepatomegali  tanpa gejala klinis yang jelas
Ø  Sebelum dilakukan PA, dilakukan USG bila dengan USG tidak jelas penyebabnya,  perlu dilakukan PA.




Edukasi
·         Penderita dipulangkan bila keadaan umum baik dan pemeriksaan LFT normal, dengan anjuran kontrol ke poliklinik. Dinasehatkan untuk istirahat dan tidak bekerja selama :
- 3 bulan, bila ikterus kurang dari 2 minggu dan HBsAg (-)
- 6 bulan, bila ikterus kurang dari 2 minggu dan HBsAg (+)
- 6 bulan, bila ikterus lebih dari 2 minggu







Daftar kepustakaan



1.    Snyder JD, Pickering LK. Viral hepatitis. In: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, editors. Nelson Textbook of Pediatrics. 17th ed. Philadelphia: Saunders; 2004. p. 1324-30.
2.    Sokol RJ, Narkewicz MR. Liver. In: Hay, WW, Hayward AR, Levin MJ, Sondheimer JM, editors. Current Pediatric Diagnosis and Treatment. New York: Mc Graw-Hill; 2001. p.580-4.
  1. Juffrie M, Soenarto SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyani NS. Buku ajar gastroenterologi-hepatologi. Jilid I. Jakarta: IDAI; 2010.

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive