Standar Penatalaksanaan Osteomielitis Akut


DEPARTEMEN IKA
RSMH PALEMBANG

Osteomielitis Akut
Kode ICD :
No Dokumen
………….
No.Revisi
……………..
Halaman :

Panduan Praktek
Klinis

Tanggal Revisi
………………..
Ditetapkan Oleh,
Ketua Divisi Infeksi
Dr. Yulia Iriani, Sp.A


Definisi

Adalah infeksi piogenik pada tulang


 Etiologi


Semua usia: S. aureus; neonatus: S. aureus, streptococcus grup B, basil enteric gram negative, streptococcus grup A; > 6 thn: S. aureus, streptococcus, P. aeruginosa. Lain-lain: mycobacterium atipik, candida, infeksi virus




Patogenesis

Infeksi (hematogen, atau sekunder akibat: trauma penetrasi, pembedahan, infeksi daerah yang berdekatan) à deposit bakteri pada metafise à migrasi fagosità produksi eksudat inflamasi: kortex metafise à kanalis Volkmann & system Harves à rongga subperiosteum à elevasi periosteum à tekanan di bawah periosteum ↑ à  suplai darah <, iskemi à nekrosis à sekuestrum, involukrum à osteomielitis kronis






Bentuk Klinis (Klasifikasi)

Berdasarkan pola penyebaran
·         Osteomyelitis hematogen akut (tersering)
·         Osteomyelitis akibat invasi lokal dari fokus infeksi yang berdekatan
·         Osteomyelitis akibat inokulasi langsung pada tulang (trauma atau pembedahan)

Berdasarkan perjalanan penyakit
·         Osteomielitis akut: infeksi tulang < 2 minggu (tersering)
·         Osteomielitis subakut: infeksi tulang berlangsung 2-6 minggu
·         Osteomielitis kronis: infeksi tulang berlangsung > 6 minggu




Anamnesis


o   Tersering mengenai tulang panjang: femur, tibia, and humerus
o   Umumnya terdapat demam, nyeri tulang, bengkak, kemerahan, dan gerakan yang terbatas pada bagian tubuh yang terkena
o   Neonatus dan bayi kecil: tidak dapat menopang tubuh, gerakan ekstremitas asimetris


Pemeriksaan fisik


o   Pembengkakan fokal yang nyeri, edema, eritema, hangat.
o   Gerakan sendi tulang yang terlibat terbatas.
o   Neonatus: pseudoparalisis atau nyeri pergerakan



Kriteria Diagnosis


·         Tanda-tanda radang lokal: edema, eritema yang terlokalisir, hangat, nyeri tekan +  pemeriksaan pencitraan yang positif: radiografi, CT scan
·         Etiologi: biakan darah atau aspirat pus yang positif





Pemeriksaan
Penunjang

o   Foto Rö polos. Hasil: saat awal hanya pembengkakan jaringan lunak, atau muscle plane displacement dari metafise yang berdekatan; lanjut (>10 hari): perubahan struktur tulang (osteopenia, lesi litik, elevasi periosteal)
o   CT scan bila melibatkan tulang dengan struktur anatomis yang kompleks  seperti pelvis, sternum, kalkaneus. Hasil: destruksi korteks, abses atau gas ekstra osseus, sekuester tulang
o   Biakan  darah, biakan + pewarnaan gram aspirat tulang atau sendi
o   Lab: lekositosis, shift to the left, bisa trombositosis, LED meningkat, CRP (+)













Tatalaksana


·         Antibiotika IV (empiris) sambil menunggu hasil biakan
o   Bayi & anak < 5 thn: Cefuroxim 200-300 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis IV
o   > 5thn: Cefazolin 100-150 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis IV
o   Pada pasien dengan penyakit sickle cell: tambahkan cefotaxim atau ceftriaxon
o   Jika alergi terhadap gol beta-lactam : clindamycin 30-40 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis IV
o   Pada pasien immunocompromised: kombinasi vancomycin dan ceftazidim
à bila tidak memungkinkan gunakan kombinasi ampisilin dan gentamisin IV
Jika kemajuan klinis tidak memuaskan AB disesuaikan dengan hasil biakan. Jika biakan (-), klinis tidak perbaikan : pikirkan MRSA sebagai penyebab & berikan AB yang sesuai yang tersedia (vancomycin), lakukan biopsi.
Lama terapi: 4-6 minggu
Osteomielitis kronis: AB dilanjutkan sampai beberapa bulan sampai terdapat perbaikan klinis dan radiologis .
·         Tindakan operasi sesuai pertimbangan ahli bedah ortopedi
·         Bila harus berbaring lama dengan ekstremitas fleksi à setelah 2-3 hari, nyeri < : mulai latihan range of motion (ROM) pasif diteruskan sampai aktivitas normal kembali


Tindak Lanjut


·         Pemeriksaan darah rutin, LED dan CRP diulang setiap 1 minggu sekali
·         Monitor efek samping obat: SGOT, SGPT, supresi sumsum tulang, ureum, kreatinin
·         Pemeriksaan radiologis diulang setelah 4 minggu terapi
·         Syarat penghentian AB: (1) resolusi gejala klinis dan radiologis, (2) LED normal
·         Pengamatan jangka panjang: ROM sendi dan panjang tulang


Komplikasi

Rekurensi, kontraktur, akselerasi pertumbuhan kurang, kerusakan lempeng pertumbuhan, fraktur pada tulang yang terkena

Prognosis

Tatalaksana adekuat dan tepat à rekurensi 5-10%
Rekurensi à osteomielitis kronik

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive