DEPARTEMEN IKA
RSMH PALEMBANG
|
NOMA
(Oro facial gangrene)
|
Kode ICD :
|
|
No Dokumen
………….
|
No.Revisi
……………..
|
Halaman :
|
|
Panduan Praktek
Klinis
|
Tanggal Revisi
………………..
|
Ditetapkan Oleh,
Ketua Divisi Infeksi
Dr.
Yulia Iriani, Sp.A
|
|
Definisi
|
Suatu
penyakit infeksi yang menghancurkan struktur jaringan lunak dan jaringan
keras pada area oral dan paraoral, meliputi mandibula, maksila, hidung dan
dapat meluas ke batas infra orbita.
|
||
Etiologi
|
1. Bakteri:
-
Fusobacterium necroforum
-
Prevotella intermedia
-
Streptococcus α
hemoliticus
- Actinomyces spp
- Escherecia coli
- Staphylococcus alfa hemoliticus
- Bacteroides spp
- Peptostreptococcus
2.
Virus:
- Measles
- Human Immunodeficiency Virus (HIV)
- Human Cytomegalo Virus (HCV)
Predisposisi
Anak umur 2-7 tahun dengan trias
malnutrisi, ‘debilitating disease’, dan ‘oral hygiene’ yang jelek
Faktor
Risiko : Kemiskinan,
malnutrisi kronis, sanitasi lingkungan yang buruk, suplai air bersih yang
tidak memadaii, peningkatan eksposur terhadap infeksi virus dan bakteri,
misal mengalami necrotizing ulcerative gingivitis
|
||
Manifestasi
klinis
|
Demam,
pembengkakan di area oronasal berserta pus à
terjadi krusta à flare-up
infeksi à jaringan
granulasi à nekrosis,
diskolorisasi (jaringan biru kehitaman) à
lokalisasi jaringan nekrosis à
lesi mengering, proliferasi jaringan epitel pada tepi lesi à
lesi seperti sembuh, tanda infeksi aktif negatif à
terlepasnya jaringan lunak yang menutupi lesi à
terbentuk fistel orokutaneus à
nekrosi lengkap à
tulang terekspos(+)
|
||
Tatalaksana
|
1.
Koreksi dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan kondisi malnutrisinya.
2.
Pengobatan penyakit yang mendahului/mendasari (seperti malaria atau measles)
3.
Pemberian antibiotika yang sesuai dengan kultur, resistensi dan sensitivitas (sebelum
hasil kultur didapatkan, pemberian penisilin dan metronidazol cukup efektif).
4.
Perawatan luka dengan antiseptik.
5.
Pembersihan jaringan nekrotik dengan pembedahan.
|
||
Komplikasi
|
1.
Terjadi ankylosing dan hilangnya
sebagian jaringan rahang, mulut dan pipi.
2. Impairment dalam berbicara dan
mengunyah.
3.
Gangguan fisik dan psikologis pada tumbuh kembang anak.
4.
Komplikasi sistemik berupa toksemia, dehidrasi dan bronkopneumonia yang dapat
menyebabkan kematian.
|
||
Prognosis
|
Morbiditas
dan mortalitas tinggi.
|
0 comments:
Post a Comment